TEMPO.CO, Jakarta- Terdakwa kasus suap Wisma Atlet M. Nazaruddin dalam persidangan mengaku tidak mengetahui dirinya menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama berada di luar negeri. "Saya baru tahu setelah melihat di media massa," katanya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu, 28 Maret 2012.
Dia mengatakan diminta Anas Urabaningrum ke luar negeri. "Pertama saya ke Singapura," katanya. Sayangnya Nazar tidak mengatakan alasan dia diminta Anas ke luar negeri. Dia mengaku menggunakan paspor milik pribadi untuk ke luar negeri (Singapura). Baru kemudian dia mengatakan pergi ke Republik Dominika, Amerika Tengah.
Di sanalah baru Nazar mengetahui dia sedang menjadi buron oleh komisi anti rasuah. "Inilah kenapa akhirnya saya melakukan konferensi pers," katanya. Nazar menjalani agenda pemeriksaan terdakwa dengan dakwaan menerima komisi Rp 4,6 miliar dari PT Duta Graha Indah.
Perusahaan yang dipimpin Dudung Purwadi itu menyetor komisi lantaran terpilih sebagai kontraktor proyek Wisma Atlet senilai Rp 191 miliar. Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, saat bersaksi untuk Nazar, mengaku pernah menerima lima lembar cek senilai Rp 4,6 miliar dari petinggi PT Duta, Mohammad El Idris.
SYAILENDRA
Berita terkait
Selesai Dirawat, Nazar Balik ke Cipinang
Pengacara: Tertekan, Sakit Nazar Semakin Parah
Nazar Mondok di RS Polri Sampai 26 Maret
Petualangan Nazaruddin
Cara Nazar Angkut Duit Ke Kongres
Tudingan dari Bekas Sahabat
Hotman Besuk Nazar di RS Abdi Waluyo
Nazar Masih Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Sekongkol Berawal dari Lobi di Luar Senayan
Berita terkait
MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun
23 November 2017
MA kabulkan peninjauan kembali (PK) mantan gubernur Riau Rusli Zainal. Hakim Agung mengkorting masa hukuman Rusli Zainal 4 tahun.
Baca SelengkapnyaPengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara
30 Oktober 2017
Mantan Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, adalah terdakwa kasus korupsi proyek rumah sakit di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet Palembang.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR
30 Agustus 2017
Angelina Sondakh membeberkan bagaimana budaya bagi-bagi jatah terkait proyek terjadi di DPR.
Baca SelengkapnyaPT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah
30 Agustus 2017
Sandiaga Uno membantah PT DGI menerima commitment fee terkait dengan sejumlah proyek.
Baca SelengkapnyaJadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet
30 Agustus 2017
Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, tak tahu-menahu mengenai proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.
Baca SelengkapnyaKasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi
23 Agustus 2017
Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali disebut-sebut dalam sidang korupsi proyek Wisma Atlet di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset
6 Januari 2016
Selama bekerja di Banggar, Angie mengaku hanya mendengar komando dari Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaJadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin
6 Januari 2016
Duduk di ujung sebelah kiri, Angie memberikan kesaksian terkait dengan pekerjaannya selama menjadi anggota Badan Anggaran DPR di bawah kepemimpinan Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaHeboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora
19 Juni 2015
Tim Sembilan pernah bertemu dengan seseorang berinisial BS pada awal Maret lalu.
Baca SelengkapnyaAlex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen
20 April 2015
Alex mengacuhkan pertanyaan wartawan dan memilih langsung naik ke mobil Toyota Innova warna hitam.