Tomcat Pun Jadi Mainan Adu Balap

Reporter

Editor

Selasa, 27 Maret 2012 04:57 WIB

Sejumlah siswa mencermati foto serangga jenis kumbang 'TomCat' (Paederus fuscipes) pada , saat penjelasan tentang serangga 'TomCat' oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Kamis (22/3). ANTARA/Eric Ireng

TEMPO Interaktif,- "Ayo... ayo!" Tujuh anak berusia sekitar 10 tahun itu berteriak tiada henti, sambil memperhatikan beberapa tomcat yang sedang adu lari. Serangga berwarna merah, kuning, dan hitam itu diletakkan di atas kertas yang dilipat-lipat mirip tempat obat nyamuk. Nah, tomcat harus berlari melewati lipatan kertas tersebut.

Tomcat yang kalah langsung dieksekusi dengan diinjak memakai sandal. Tak tampak tanda-tanda mereka takut terhadap serangga yang belakangan menggegerkan warga di lima provinsi itu. "Tak takut karena sudah biasa," kata salah seorang anak, Novarina Anggraeni, Senin 26 Maret 2012. Tomcat milik Nova membikin kawan-kawannya ngeper. Tiga dari lima serangga koleksi siswi kelas IV Sekolah Dasar Negeri Gunung Anyar itu selalu menang.

Bocah-bocah itu mendapatkan tomcat aduan di sekitar tambak. Tomcat yang tertangkap dibawa ke arena pertandingan di pelataran kantor Kelurahan Gunung Anyar, Surabaya, dalam kantong plastik. "Asal tidak dipencet dan kena kulit, ya, tidak gatal," kata Anggara, teman Nova.

Serangga ini memang tak asing di kawasan di pesisir Surabaya, yang mayoritas masih berupa tambak dan hutan mangrove. Pada 2010, misalnya, sebuah rusun di kawasan Penjaringan diserbu hewan ini. Namun warga setempat menganggap kedatangan hewan ini sekadar peristiwa biasa. Serangan tomcat baru menjadi isu besar setelah menyebar ke daerah-daerah yang jarang berhadapan dengan hewan ini.

Kepanikan bahkan dirasakan pasangan suami-istri Dadan Supidandi, 38 tahun, dan Deti Mulyawati, 35 tahun, warga Kampung Warungjambe, Kelurahan Sayang, Cianjur, Jawa Barat. Saat gorden rumahnya dihinggapi tomcat kemarin, keduanya langsung melaporkan kasus itu ke ketua RT setempat.

Ketua RT Eman Sulaiman meneruskan laporan itu ke Dinas Kesehatan Cianjur. "Kami harap pemerintah tanggap. Sebab, kami awam mengatasi tomcat."

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur Sudrajat Laksana mengatakan orang Sunda biasanya menyebut tomcat itu cocopet. "Warga tidak usah panik. Cara aman menghindari racun gatalnya, tiup saja ketika serangga itu menempel di kulit," ujarnya.

l FATKHURROHMAN TAUFIK | DEDEN ABDUL AZIZ | ENI SAENI


Berita terkait
Petani Diminta Bantu Kembalikan Tomcat ke Sawah
Delapan Orang di Banyuwangi Terkena Racun Tomcat
Heboh BBM Naik, Demokrat Sibuk Diskusi Tomcat
Basmi Tomcat, Wereng Coklat Bisa Mengancam
Puluhan Warga Garut Kena Racun Tomcat
Mencipta Musuh Alami Tomcat

Berita terkait

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

40 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

54 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.

Baca Selengkapnya

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.

Baca Selengkapnya

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?

Baca Selengkapnya

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya