Demokrat Ancam Depak PKS dari Koalisi

Reporter

Editor

Minggu, 25 Maret 2012 13:47 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Komunikasi Publik Andi Nurpati meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membatalkan penolakan mereka atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah. Sebagai partai koalisi, PKS seharusnya mendukung kebijakan pemerintah. "Kalau oposisi jelas sikapnya, ini kan enggak jelas, koalisi, tapi kok menolak kebijakan," ujar Andi dalam konferensi pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Ahad, 25 Maret 2012.

Menurut Andi, Presiden harus segera melakukan evaluasi terhadap keberadaan PKS sebagai anggota koalisi. Idealnya, kata Andi, setiap anggota partai koalisi memiliki pendapat yang sama dengan pemerintah.

Sikap kritis anggota koalisi, kata Andi, seharusnya diarahkan untuk perbaikan dan masukan terhadap kebijakan pemerintah. Bukan malah menghalangi apalagi menolak kebijakan yang sudah diputuskan pemerintah. "Untuk kebijakan pemerintah, partai koalisi harus bersatu mendukungnya," ujar Andi.

Penolakan resmi PKS terhadap kenaikan harga BBM, yang direncanakan akan dilaksanakan mulai 1 April mendatang, sudah disampaikan melalui surat resmi yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Surat itu juga berisi tiga alternatif yang bisa diambil pemerintah untuk menghemat subsidi tanpa harus menaikkan harga BBM.

Penolakan PKS juga terlihat dalam pembahasan RAPBN Perubahan di Badan Anggaran DPR. PKS termasuk partai yang keras menolak peningkatan tarif dasar listrik dan menolak asumsi harga minyak mentah (ICP) dari US$ 90 per barel menjadi US$ 110 per barel. Bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), PKS ngotot pemerintah harus meningkatkan penerimaan negara melalui optimalisasi sektor pajak dan energi, bukan dari menaikkan harga BBM. Selain PKS dan PDIP, Gerindra dan Hanura juga menolak kenaikan BBM ini.

Menurut Andi, Demokrat berharap, menjelang penentuan RAPBN Perubahan melalui sidang paripurna pada 29 Maret mendatang, PKS mengubah sikapnya. PKS diminta kembali bertindak sebagai partai koalisi yang mendukung kebijakan pemerintah. "Demokrat minta PKS berlaku sebagai partai koalisi, tapi kalau sikap masih begini (menolak), kami akan sampaikan ke Presiden dan akan ada sanksi untuk PKS," ujarnya.

Sanksi yang diberikan kepada PKS, kata Andi, bisa saja dikeluarkan dari koalisi. "Tapi sanksinya kami lihat dulu, tergantung sikap akhir PKS," ujar dia.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya