TEMPO.CO, Jakarta - - Penggagas Jakarta Internasional Java Jazz Festival Peter Gontha mengajak masyarakat untuk mendukung Dahlan Iskan menjadi Presiden. Peter menyampaikan hal ini melalui akun Twitternya, @PeterGontha pada Rabu 21 Maret 2012 pukul 09.02.
Peter berkicau, cara memberi dukungannya adalah dengan mengirim surat elektronik dan memindai atau scan kartu tanda penduduk ke diforpresident@yahoo.com. "Diforpresident" akronim dari Dahlan Iskan untuk menjadi presiden.
Ajakannya menuai pro dan kontra di dunia maya. Akun @albertabimael misalnya. Di lini masa, ia menulis: "@PeterGontha, bisa saja, asal pak Dahlan mau dan tidak terpengaruh koruptor."
Tanggapan lain lagi datang dari pemilik akun @landidv. “Yess!!RT @PeterGontha mendukung Dahlan Iskan ke diforpresident@yahoo.com, format bebas; cukup tulis saya DUKUNG D.I jadi Capres,” kicaunya.
Tak semua akun mendukung. Akun @AchiGred berkicau, "Susah om cos tingkat kesadaran masyarakat rendah dan selalu berpikir membela yang bayar RT @PeterGontha."
Pukul 09.17 WIB, Peter kembali berkicau, “Luar Biasa..dalam 8 menit, 33 email masuk mendukung Dahlan Iskan ke diforpresident@yahoo.com padahal baru kita sebar!”
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan memang sedang hangat dibicarakan di dunia nyata dan maya. Sebabnya, aksi koboi mantan Direktur Utama PT PLN itu di pintu tol Senayan, Selasa 21 Maret 2012 sekitar pukul 06.10. Ia kesal melihat hanya satu loket tol yang beroperasi dari empat loket tol Senayan pagi itu. Antrean mobil di pintu tol Senayan mencapai 33 mobil, termasuk mobil yang membawanya untuk mengikuti rapat dengan PT Garuda Indonesia Tbk. Padahal Dahlan pernah memerintahkan PT Jasa Marga agar antrean di pintu maksimal lima mobil. Dahlan lalu membuka paksa pintu tol dan meloloskan 100 mobil tanpa bayar. (Baca: Dahlan Iskan Ngamuk di Pintu Tol)
Itjen Kemenag Sukses Tanggapi 96% Pengaduan Masyarakat Sepanjang 2023
6 Desember 2023
Itjen Kemenag Sukses Tanggapi 96% Pengaduan Masyarakat Sepanjang 2023
Respons dan tindak lanjut atas setiap pengaduan masyarakat (dumas) menjadi perhatian Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag dalam menjalankan tugas pengawasan.
