TEMPO.CO, Denpasar - Jenazah lima terduga teroris yang ditembak mati malam tadi, Senin 19 Maret 2012 pagi diterbangkan ke Jakarta. Sebelumnya, kelima jenazah itu sempat dititipkan di kamar jenazah RSUP Sanglah Denpasar.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah Dudut Rustiyadi mengungkapkan jenazah lima orang terduga teroris itu diterima pihaknya dinihari tadi. "Kita tidak lakukan pemeriksaan, cuma memberi label saja," katanya.
Dalam labelling, sudah dilakukan foto disaster victim identification (DVI) sesuai standar Interpol. Untuk proses selanjutnya akan dilakukan di RS Polri Kramat Jati.
Ditanya mengenai ada tidaknya luka tembak, Dudut menegaskan dirinya tidak melakukan pemeriksaan dan hanya melakukan labelling saja. “Semua barang bukti juga dibawa ke Jakarta, termasuk pakaian mereka," katanya.
Dudut menjelaskan, hingga jenazah dikirimkan ke Jakarta, pihaknya tidak melakukan otopsi sama sekali. Sesuai petunjuk dari Mabes Polri, otopsi akan langsung dilakukan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. “Kami hanya mengikuti arahan dan petunjuk kepolisian saja,” katanya.
ROFIQI HASAN
Berita terkait
Jenazah Lima Teroris di Bali Diidentifikasi
Jenazah 5 Teroris di Bali Dijaga Ketat Polisi
Lokasi Penembakan Teroris di Bali Jadi Tontonan
Ditembak di Bali, Lima Teroris Juga Diduga Perampok
Mabes Polri Kirim Tim Ungkap Penembakan Aceh
Polisi Tuban Awasi Jalur Pelarian Teroris
Berita terkait
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini
8 Agustus 2015
Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.
Baca SelengkapnyaTNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda
9 Mei 2015
Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.
Baca SelengkapnyaDiduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang
8 Mei 2015
Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.
Baca SelengkapnyaKronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei
8 Mei 2015
Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.
Baca SelengkapnyaUpaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei
8 Mei 2015
Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih
8 Mei 2015
Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan
8 Mei 2015
Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.
Baca SelengkapnyaBiro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei
8 Mei 2015
Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.
Baca SelengkapnyaHamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum
7 Mei 2015
ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.
Baca SelengkapnyaWNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur
7 Mei 2015
Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.
Baca Selengkapnya