Saksi Tomy Winata Akui Penyerang Tempo adalah Preman

Reporter

Editor

Kamis, 29 Januari 2004 19:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sidang perkara Tempo di Pengadilan Negeri Jakarta Timur kembali mendengarkan saksi ahli dari pihak Tomy Winata, Kamis (29/1). Dalam sidang yang berakhir sore itu, saksi yang dihadirkan adalah seorang ahli Psikologi Komunikasi dari Universitas Indonesia, Drs. Hamdi Muluk, MSi.Dalam keterangannya di persidangan, Hamdi mengatakan bahwa sesuai dengan persepsi orang kebanyakan, kata preman memiliki citra yang negatif. "Saya akan pertaruhkan nama saya untuk mempertahankan pendapat itu," katanya. Namun, ia juga mengakui bahwa orang-orang yang melakukan penyerangan terhadap kantor Majalah Tempo pada awal Maret 2003, sebagai preman."Jika saya konsisten dengan penjelasan saya, yang melakukan tindakan dengan cara kekerasan adalah preman," tambah Hamdi. Dalam sidang itu, kuasa hukum Tomy Winata menghadirkan Hamdi untuk melihat seberapa besar efek pemberitaan Koran Tempo edisi 12 dan 13 Maret 2003. Dalam edisi itu Goenawan Mohamad sempat mengeluarakan pernyataan berbunyi, "Jangan sampai republik ini jatuh ke tangan preman, juga Tomy Winata."Hamdi mengatakan, dalam teori komunikasi, pemberitaan di media massa dapat memberikan efek yang besar, namun dapat juga tidak berdampak apa-apa. Teori jarum suntik mengatakan bahwa efek berita tehadap khalayak adalah besar, Namun, teori user and gratification mengatakan efek berita terhadap khalayak tergantung bagaimana penerimaan khalayak yang bersangkutan. Bila khalayak pembaca memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan bersifat kritis sehingga tidak begitu saja percaya, maka berita-berita yang dimunculkan oleh surat kabar bisa tidak memberikan pengaruh yang besar. ia memberikan contoh kasus di Amerika Serikat baru-baru ini. Seorang politikus yang diberitakan jelek oleh media pada masa-masa kampanyenya, justru dipilih oleh kebanyakan rakyat. Dan, dalam sidang itu, Hamdi mengatakan bahwa Koran Tempo kerap disejajarkan dengan koran-koran terkemuka, yang memiliki pembaca yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.Hamdi mengaku, struktur kalimat yang dikeluarkan oleh Goenawan Mohamad, terkesan menuduh Tomy Winata sebagai preman. "Persepsi saya pribadi bahwa Goenawan Mohamad ingin menyampaikan bahwa Tomy Winata adalah preman," katanya.Pernyataan, menurut Hamdi, seperti itu dapat membuat orang yang bersangkutan menjadi emosi atau depresi. Pasalnya, masyarakat cenderung akan lebih mudah percaya dengan pernyataan, atau opini yang dikeluarkan oleh tokoh-tokoh yang dekat dengan khalayak. Biasanya, tambah Hamdi, khalayak akan lebih lama dalam mengingat berita-berita yang mengikutsertakan keterlibatan emosi mereka.Indra Darmawan - Tempo News Room

Berita terkait

Hari Bidan Sedunia, Ini Fungsi dan Syarat Menjadi Bidan

41 detik lalu

Hari Bidan Sedunia, Ini Fungsi dan Syarat Menjadi Bidan

Biasanya bidan hanya membantu persalinan normal tanpa komplikasi, jika terjadi persalinan tidak normal atau berisiko maka bumil dianjurkan ke dokter.

Baca Selengkapnya

Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

57 menit lalu

Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

Canelo Alvarez berhasil mempertahankan predikat juara sejati tinju dunia kelas super middleweight dengan mengalahkan Jaime Munguia.

Baca Selengkapnya

Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall

1 jam lalu

Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall

Penggemar Diana Krall kagum dengan penampilan penyanyi Kanada itu di konser Solo bertajuk Diana Krall Live in Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

1 jam lalu

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

Carlo Ancelotti berhasil mengantar Real Madrid menjuarai Liga Spanyol 2023-2024. Incar rekor setelah lewati catatan Zidane.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

2 jam lalu

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

Simak tiga fakta penting laga timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024, salah satunya pertandingan digelar tertutup.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

2 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

3 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

4 jam lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

4 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

4 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya