Penghuni Rusun Pulomas Mengadu ke Komnas HAM

Reporter

Editor

Rabu, 28 Januari 2004 14:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Puluhan penghuni rumah susun (rusun) Pulomas, Jakarta Timur mengadu ke kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk mengadukan pembubaran oleh aparat keamanan saat mereka melakukan rapat penolakan atas rencana kenaikan harga sewa rusun oleh pengelola, Rabu (28/1). Warga menilai, aksi pembubaran rapat yang berlangsung pada Sabtu (24/1) adalah sebuah pelanggaran atas kebebasan masyarakat untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat. Aksi pembubaran rapat yang dilakukan aparat kepolisian dari Sektor Pulo Gadung tanpa surat perintah dinilai sebagai tindak kesewenang-wenangan.Menurut Gatot dari LBH Jakarta, yang mendampingi warga mengadu ke Komnas HAM, selain masalah tersebut, warga juga merasa tertekan dengan penggunaan aparat polisi dan TNI oleh PT Pulomas Jaya selaku pengelola rusun dalam masalah hubungan antara penyewa dan pengelola. Dituturkan Gatot, selama ini pihak pengelola menggunakan polisi untuk menagih para penyewa yang menunggak. Mereka juga menggunakan TNI untuk mengusir penghuni rusun yang tidak membayar sewa. "Kami melapor ke Komnas karena ternyata aparat tidak bertindak netral," ujar Gatot.Menghadapi rencana kenaikan ongkos sewa ini, pihak warga bersatu dengan membentuk Forum Komunikasi Penghuni Rumah Susun Pulomas. Forum ini memiliki kegiatan membahas masalah kenaikan sewa susun yang rencananya mulai diberlakukan Januari 2004. Kenaikan ongkos sewa itu sebesar 10-15 persen dari harga sewa rusun yang rata-rata Rp 700 ribu per bulan. Forum tersebut beranggotakan sekitar 200 orang atau sebagian dari 400 penghuni rumah susun tersebut. Mereka adalah penghuni yang menyatakan menolak atas kenaikan ongkos sewa tersebut. Alasan mereka menolak, karena selama ini tidak ada penjelasan yang memadai dari pihak pengelola, tentang rencana kenaikan. Selain itu pengelola juga tidak bisa menjelaskan apa peningkatan fasilitas dan prasarana dengan kenaikan ongkos sewa tersebut. Namun kehadiran para warga tidak langsung diterima oleh anggota Komnas HAM karena pada saat yang bersamaan pihak Komnas HAM sedang menerima warga Talangsari, Lampung, dan sebagian lainnya sedang melakukan rapat pleno. Ramidi - Tempo News Room

Berita terkait

Hasil Lengkap Seleksi Pemain Asing V-League: Megawati Hangestri Dikontrak, Yolla Yuliana dan Aulia Suci Tidak

3 menit lalu

Hasil Lengkap Seleksi Pemain Asing V-League: Megawati Hangestri Dikontrak, Yolla Yuliana dan Aulia Suci Tidak

Try out alias seleksi pemain asing Asia di Liga Bola Voli Korea Selatan (V-League) sudah selesai. Megawati Hangestri masuk, Yolla dan Aulia tidak.

Baca Selengkapnya

Sutradara Film Parasyte: The Grey, Yeon Sang Ho Puji Serial Besutan Joko Anwar

3 menit lalu

Sutradara Film Parasyte: The Grey, Yeon Sang Ho Puji Serial Besutan Joko Anwar

Sutradara film Train to Busan itu juga mengatakan, besutan Joko Anwar itu memiliki format yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

4 menit lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

4 menit lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

6 menit lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

11 menit lalu

KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

11 menit lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Beberkan Alasan Nurul Ghufron Tak Hadiri Sidang Etik Hari Ini

16 menit lalu

Dewas KPK Beberkan Alasan Nurul Ghufron Tak Hadiri Sidang Etik Hari Ini

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron karena ketidakhadirannya dengan alasan sedang menggugat ke PTUN

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

17 menit lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

21 menit lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya