Muhaimin Kerap Ledek Bawahannya Soal Dana Proyek  

Reporter

Editor

Jumat, 9 Maret 2012 23:55 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar disebut-sebut sering meledek bawahannya, soal kecilnya dana atau anggaran proyek kementerian. Salah satu yang pernah disindir Muhaimin adalah bekas Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Harry Heryawan Saleh.

"Dirjen sering diejek menteri, katanya enggak suka dana besar. Pak Harry ini memang enggak pernah suka dana besar," kata terdakwa kasus suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat 9 Maret 2012.

Nyoman, Sekretaris Direktur Jenderal pada Direktorat P2KT, menjelaskan, ketidaksukaan Harry mengarah pada kekurangmampuan yang bersangkutan dalam mendapatkan proyek berdana besar. "Bukan soal suka atau tidak suka, tapi soal kemampuan mendapatkan dana," ujarnya.

Muhaimin, menurut Nyoman, memang sering prihatin lantaran dana transmigrasi kecil. "Kami akhirnya didorong menggali sumber-sumber pendanaan dari berbagai sektor. Jadi saat ada kesempatan (proyek DPPID) proyek Rp 600 miliar, Pak Ali Mudhori mengarahkan kami pertemuan lebih lanjut."

Pertemuan akhirnya digelar pada medio 2011 di Kemenakertrans Kalibata, yang dihadiri pejabat eselon II, Ali Mudhori selaku staf asistensi Muhaimin, dan dua tangan kanan pihak Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Sindu Malik dan Iskandar Pasojo alias Acos.

Dalam pertemuan, Ali mengatakan proyek transmigrasi tersebut "tidak gratis". Kedua kubu akhirnya menyepakati akan ada fee sebesar sepuluh persen dari total nilai proyek, Senayan. Disepakatinya fee disesali Nyoman saat ini. "Mestinya sejak awal sebagai pejabat saling mengingatkan kalau ada yang melanggar aturan. Tapi saat itu tidak memperhatikan, yang penting dana masuk ke daerah," kata dia.

Nyoman mengaku setelah pertemuan itu sempat menggali informasi soal kebiasaan menyediakan fee untuk DPR jika pemerintah mendapat proyek. "Kata Bupati, sudah biasa kalau dengan DPR. Banyak Bupati yang sudah berhubungan dengan Acos, Sindu Malik, dan Ali Mudhori," ujarnya.

Nyoman terseret ke pengadilan setelah tertangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi pada 25 Agustus 2012 di kantor Kemenakertrans Kalibata, Jakarta Selatan. Saat penangkapan, petugas KPK menemukan kardus durian berisi duit Rp 1,5 miliar.

Duit itu diduga diberikan oleh Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua, Dharnawati, karena perusahaannya bisa mendapat proyek transmigrasi di empat kabupaten Papua, yakni Teluk Wondama, Keerom, Manokwari, dan Mimika.

ISMA SAVITRI | ANDI PERDANA

Berita terkait

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jajaran PKS Temui Petinggi PKB Pakai Warna Khas Partai Masing-masing

2 hari lalu

Jajaran PKS Temui Petinggi PKB Pakai Warna Khas Partai Masing-masing

Syaikhu dan Aboe bersama jajaran PKS tiba pada sekitar jam 19.05 WIB. Keduanya memakai pakaian bernuansa oranye dalam kunjungan kali ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo, PKS: Ditentukan Majelis Syuro

3 hari lalu

Jadi Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo, PKS: Ditentukan Majelis Syuro

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan soal sikap partainya apakah akan menjadi oposisi atau koalisi dengan Prabowo ditentukan Dewan Syuro.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sambut Kedatangan Prabowo di Kantor DPP PKB

4 hari lalu

Muhaimin Iskandar Sambut Kedatangan Prabowo di Kantor DPP PKB

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyambut kedatangan Presiden terpilih Prabowo Subianto di kantor DPP PKB siang ini.

Baca Selengkapnya

DPP PKB Gelar Karpet Merah untuk Sambut Kedatangan Prabowo Siang Ini

4 hari lalu

DPP PKB Gelar Karpet Merah untuk Sambut Kedatangan Prabowo Siang Ini

Kantor DPP PKB berbenah untuk menyambut kedatangan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada siang hari ini. Karpet merah pun digelar.

Baca Selengkapnya

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

4 hari lalu

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

Elite PKB dan elite Partai NasDem menggelar pertemuan di NasDem Tower tanpa ada perwakilan PKS

Baca Selengkapnya

NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

4 hari lalu

NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

Surya Paloh mengatakan Partai NasDem dan PKB mengapresiasi kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

4 hari lalu

Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh hari ini. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Anies Baswedan: Selamat Menjalankan Amanat Konstitusi

5 hari lalu

Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Anies Baswedan: Selamat Menjalankan Amanat Konstitusi

Anies Baswedan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden-wapres terpilih setelah putusan MK.

Baca Selengkapnya

Respons Anies Baswedan Usai Sidang Putusan Sengketa Hasil Pilpres di MK

6 hari lalu

Respons Anies Baswedan Usai Sidang Putusan Sengketa Hasil Pilpres di MK

Anies Baswedan meminta waktu untuk menanggapi putusan MK yang menolak permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukannya.

Baca Selengkapnya