TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat berkunjung ke Prancis dan Australia dengan alasan studi banding sebelum merevisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. “Kedua negara itu dianggap sukses,” kata Ketua Komisi Hukum DPR, Benny Kabur Harman, ketika ditemui di gedung DPR, Senayan, Selasa, 6 Maret 2012.
Menurut Benny, rombongan berangkat ke Prancis dipimpin Wakil Ketua Komisi Hukum dari Fraksi Partai Golkar, Azis Syamsudin. Rombongan ini berangkat dua hari lalu. Adapun rombongan ke Australia dipimpin Tjatur Sapto Edy dari Fraksi Partai Amanat Nasional. Namun, Benny mengaku tidak tahu persis berapa jumlah anggota Komisi Hukum yang berangkat.
Benny menjelaskan kunjungan itu bertujuan mengetahui peran komisi independen dalam menangani perkara korupsi. Kedua negara dipilih karena memiliki kisah sukses dalam menangani korupsi. “Mengapa mereka bisa sukses,” ujar politikus Politikus Partai Demokrat itu.
Di samping itu, kunjungan Komisi Hukum diharapkan bisa mengetahui pelaksanaan tugas komisi independen, hambatan yang ditemui, serta cara kedua negara mengatasi korupsi. Komisi Hukum juga ingin mencari tahu apakah di kedua negara ada rumah tahanan khusus koruptor. “Kami juga ingin tahu bagaimana penanganan paska putusan,” ujar Benny.
Hal lain yang dicarikan bandingannya adalah apakah tersangka korupsi bisa diumumkan ke media massa, apakah berita acara bisa disebarkan kepada media, serta bagaimana perlindungan terhadap istri dan anak tersangka korupsi. “Semua itu akan menjadi bagian dari revisi Undang-Undang KPK,” kata Benny.
I WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri
16 Agustus 2019
Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaDjarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat
3 Oktober 2017
Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaFraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan
30 Agustus 2017
Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.
Baca SelengkapnyaBURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya
30 Agustus 2017
BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaDPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018
30 Agustus 2017
DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.
Baca SelengkapnyaKritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia
25 April 2017
Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.
Baca SelengkapnyaLegislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi
1 Maret 2017
"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.
Baca SelengkapnyaKetua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR
8 November 2016
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya
28 Juni 2016
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka
14 April 2016
Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.
Baca Selengkapnya