TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Australia akan membentuk pusat penanggulangan terorisme. Tujuan kerjasama ini untuk meningkatkan kemampuan kedua negara dalam melawan terorisme. Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Departemen Luar Negeri, Makmur Widodo, mengatakan konsep kerjasama tersebut telah masuk tahap penyelesaian. Meskipun kerjasama ini dipelopori Indonesia dan Australia, menurut Makmur, tidak menutup kemungkinan negara lain terlibat di dalamnya. "Kita lihat siapa saja yang mau membantu," katanya kepada wartawan seusai konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/1). Pembentukan ini diharapkan selesai sebelum pertemuan tingkat menteri yang membahas agenda antiterorisme di Bali pada Februari nanti. Pembentukan badan itu, kata Makmur, akan dibiayai bersama oleh kedua negara. Namun dia tidak mengungkapkan berapa dana yang dibutuhkan. "Terlalu dini untuk bicara soal itu," kata Duta Besar Contra Terrorism Australia, Les Luck, menambahkan. Pertemuan di Bali sendiri bertujuan untuk menerjemahkan komitmen politik masing-masing negara peserta dalam memerangi terorisme dalam tindakan nyata. Menurut rencana, pertemuan itu akan melibatkan 22 hingga 23 negara di kawasan Asia Pasifik, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, seperti Inggris, Jerman dan Perancis. Sapto Pradityo - Tempo News Room
Berita terkait
Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?
26 detik lalu
Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?