Ratusan massa yang dimotori Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah yang melakukan aksi penolakan pelantikan Front Pembela Islam (FPI) di Palangka Raya, Minggu (12/2). ANTARA/Dayat
TEMPO.CO, Kediri-Ketua Gerakan Aksi Silat Muslim Indonesia (GASMI) Zainal Abidin menolak keras keberadaan Front Pembela Islam (FPI) di Kediri. Organisasi pesilat ini bahkan telah menggagalkan rencana pembentukan FPI di Kediri beberapa waktu lalu.
Gus Bidin - panggilan Zainal Abidin - mengatakan organisasi FPI telah menjadi momok bagi perjuangan Islam. Alih-alih melakukan dakwah, perilaku mereka justru mengumbar kekerasan. "Apalagi kemana-mana membawa atribut dan simbol Islam," kata Gus Bidin, Selasa, 14 Februari 2012.
Gerakan dakwah FPI sendiri, menurut Gus Bidin, sangat tidak sesuai dengan cara-cara Islam. GASMI pernah melawan rencana pendirian cabang FPI Kediri pertengahan tahun lalu. Kala itu pengurus FPI lokal yang sudah terbentuk bersiap mengikuti pelantikan oleh pengurus FPI pusat.
Tak hanya menggagalkan pelantikan, Gus Bidin yang juga keponakan KH Maksum Jauhari atau Gus Maksum Lirboyo ini mendatangi para pemuda yang menjadi anggota FPI di Kediri. Mereka diminta mengurungkan niat melanjutkan organisasi itu jika tidak ingin berhadapan dengan para pesilat Muslim. Karena itu dia memastikan organisasi pimpinan Rizieq itu tidak akan pernah bisa melebarkan sayap di Kediri.
Organisasi GASMI cukup dipandang di wilayah Mataraman karena diikuti para pesilat dari berbagai pondok pesantren. Setiap tahun mereka menggelar pertandingan pencak terbuka yang dikenal sebagai pencak dor. Disini para pesilat saling beradu ketangkasan dalam berkelahi di atas panggung bambu yang tinggi.
Kepala Bagian Humas Pemkot Kediri Hariadi juga memastikan tidak ada FPI di wilayahnya. Organisasi ini juga tak pernah melakukan proses pendaftaran kepada instansi setempat. "Tidak pernah ada FPI di sini," katanya.
