TEMPO.CO, Denpasar - Keluarga lima anggota geng motor Cewek Macho Performance (CMP) Denpasar yang menjadi tersangka penganiayaan terhadap KA, 16 tahun, akan meminta maaf secara terbuka kepada publik.
Koordinator Bidang Hukum Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Wilayah Denpasar, Siti Sapura, menjelaskan, permintaan maaf dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab keluarga tersangka terhadap perilaku anak mereka. Apalagi video kekerasan yang dilakukan oleh geng motor CMP telah ramai diberitakan media. “Hari Senin besok, keluarga tersangka kami undang datang ke kantor LPA untuk meminta maaf secara terbuka ke publik," kata Siti Sapura kepada Tempo melalui telepon, Minggu, 12 Februari 2012.
Siti juga menjelaskan, sampai saat ini, LPA Wilayah Denpasar belum mengajukan penangguhan penahanan terhadap kelima tersangka. Pihak LPA harus berkoordinasi terlebih dahulu dulu dengan orang tua para tersangka.
Kepolisian Resor Kota Denpasar masih terus melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hingga kini, polisi belum mengetahui siapa pelaku yang mengunggah video tersebut ke YouTube. Namun, dari hasil pengembangan pemeriksaan, diindikasikan pengunggah video adalah pacar tersangka RA. "Masih dalam proses penyidikan. Kami belum memastikan peng-upload video tersebut," kata Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Ajun Komisaris Polisi Ida Bagus Sarjana, kepada Tempo melalui telepon, Minggu, 12 Februari 2012.
Sementara itu, antara KA sebagai korban penganiayaan dengan para pelaku, sudah menunjukkan hubungan yang baik. Mereka pun sudah saling memaafkan. Bahkan korban ingin menginap di ruang Reskrim Polresta Denpasar, tempat para tersangka ditahan. "Maunya nginep nemanin mereka, tapi petugas enggak ngasih. Saya sudah memaafkan mereka dan saya enggak dendam," ujar KA ketika menjenguk lima tersangka.
Kasus bermula pada akhir Desember 2011. Saat itu korban dijemput menggunakan sepeda motor untuk bertemu dengan anggota geng di dekat sebuah rumah kos di Gelogor Carik, Denpasar Selatan. Menurut KA, anggota geng itu tersinggung dan menganiaya korban karena menjadikan jaket geng CMP itu sebagai alas kaki. ”Saya enggak berani ngelawan. Mereka bawa gunting dan botol bir kosong," tutur KA.
Adapun lima tersangka penganiayaan yang masih mendekam di ruang Reskrim Polresta Denpasar adalah KD, 16 tahun, OC (16), PM (17), RA (15), dan MV (16).
ENNY R
Berita terkait
Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender
10 hari lalu
Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.
Baca SelengkapnyaDebat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual
7 Februari 2024
Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.
Baca SelengkapnyaDebat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita
6 Februari 2024
Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara
Baca SelengkapnyaKemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan
10 Desember 2023
KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.
Baca SelengkapnyaBintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan
26 Maret 2023
Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.
Baca SelengkapnyaArgentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos
24 Maret 2023
Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022
7 Maret 2023
Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.
Baca SelengkapnyaSambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik
7 Maret 2023
Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain
20 Februari 2023
Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaKontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine
10 Februari 2023
Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine
Baca Selengkapnya