TEMPO.CO, Denpasar - Aksi kekerasan ABG ini terjadi pada Desember 2011. KA, 16 tahun, korban, punya utang sebesar Rp 200 ribu kepada salah seorang teman satu geng motornya. Menurut KA, dia bergabung dengan geng motor Cewek Macho Performance (CMP) itu sejak setahun sebelum dianiaya.
Kronologinya berawal ketika KA dijemput dua di antara pelaku dengan menggunakan sepeda motor untuk bertemu di sebuah lahan kosong di Denpasar. Di situlah dia diinterogasi soal jaket. Penganiayaan sepertinya telah direncanakan dengan adanya gunting dan botol bir yang sudah disiapkan sebelumnya.
KA dikerubuti beberapa teman wanitanya. Dari pembicaraan dengan bahasa Indonesia campur Bali itu, terdengar seorang dari mereka menagih uang sebesar Rp 200 ribu kepada korban dengan menggunakan bahasa Bali dan Indonesia. Setelah itu, sejumlah pukulan dilayangkan ke muka korban yang berbaju ungu dan hanya bisa menangis itu.
Salah seorang kemudian menempeleng remaja itu beberapa kali, sementara seorang lainnya menjambak rambutnya. Pakaian dan celana pendek KA itu digunting-gunting. ABG ini menangis dan minta ampun, tetapi tidak dihiraukan.
Lebih heboh lagi, pakaian korban kemudian digunting sehingga korban tampak hanya mengenakan celana dalam. Kekerasan berlanjut sampai rambut korban pun menjadi korban gunting. "Masih untung rambut kamu yang dipotong, daripada nyawa kamu!" kata salah seorang pelaku.
Belum cukup puas, KA ditempeleng dan didorong hingga jatuh terjerembab di tanah. Untungnya, sebelum botol bir dipukulkan sudah ada ibu-ibu yang berteriak untuk menolongnya. KA menangis dan berteriak, "Bu, minta tolong, Bu tolong..."
Para pelaku pun bergegas menaiki motor dan kabur. Aksi kekerasan ini terekam melalui telepon seluler salah seorang pelaku. Saat motor melaju, salah seorang pelaku--yang kelihatannya perekam aksi kekerasan ini--sempat berujar kesal, "Minta tolong dia..."
Pelaku perbuatan itu adalah tujuh remaja, yakni OK yang menjadi Ketua CMP, kemudian OKK, MR, RNI, RNA, GD, dan WL. Mereka berusia 16 hingga 17 tahun dan sebagian besar sudah tidak bersekolah. KA dianiaya teman-temannya hanya karena persoalan jaket motor yang dituduhkan telah digunakan menjadi alas kaki. Dia pun mengakui, ada masalah perebutan cowok dengan salah seorang pelaku.
Aksi kekerasan ini ketahuan karena video kekerasan beredar lewat jejaring sosial dan situs YouTube dan menghebohkan warga Bali. Ternyata, menurut KA, video itu justru disebarkan oleh para pelaku dengan tujuan mempermalukan korban. Namun hal itu ternyata justru membuat kasus ini terungkap.
Saat ini KA bersama salah seorang pelaku GD sedang menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Kota Denpasar. KA sendiri adalah gadis yang tidak sempat menduduki bangku sekolah lagi sejak kelas V SD.
ROFIQI HASAN I NI
Berita Terkait:
Motif Pengeroyokan di Video Ala Geng Nero Bali
Video Geng Nero Bali Diunggah untuk Permalukan Korban
Video Kekerasan Remaja Putri Beredar di Bali
Aksi Kekerasan di Video Geng Nero Bali Berlangsung Desember
Polisi Selidiki Video Penganiayaan Geng Nero Bali
Pengeroyok Remaja Putri di Bali itu Geng Motor Cewek
Berita terkait
Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender
16 hari lalu
Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.
Baca SelengkapnyaDebat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual
7 Februari 2024
Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.
Baca SelengkapnyaDebat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita
6 Februari 2024
Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara
Baca SelengkapnyaKemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan
10 Desember 2023
KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.
Baca SelengkapnyaBintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan
26 Maret 2023
Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.
Baca SelengkapnyaArgentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos
24 Maret 2023
Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022
7 Maret 2023
Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.
Baca SelengkapnyaSambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik
7 Maret 2023
Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain
20 Februari 2023
Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaKontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine
10 Februari 2023
Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine
Baca Selengkapnya