DPR Papua Desak Polisi Usut Penembakan Freeport

Reporter

Editor

Rabu, 8 Februari 2012 04:47 WIB

TEMPO/ Machfoed Gembong

TEMPO.CO , Jayapura: Dewan Perwakilan Rakyat Papua mendesak kepolisian menuntaskan kasus penembakan di Areal PT Freeport Indonesia yang menewaskan seorang anggota Satuan Tugas Gabungan Detasemen B Brigade Mobil Daerah Papua, Brigadir Satu Ronald Sopamena.

Sopamena tewas dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata di tanggul Timur, sekitar Kali Kopi, Areal PT Freeport Indonesia, Timika, Selasa, 7 Februari 2012, sekitar pukul 08.15 WIT. “Polisi harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan kasus ini. Sudah banyak yang tewas di Timika, tapi belum didapat pelakunya,” kata Ruben Magay, Ketua Komisi A DPR Papua, kepada wartawan di Jayapura, Selasa, 7 Februari 2012.

Menurutnya, bila pelaku penembakan di Timika berhasil diungkap, akan membuka pintu bagi penyelesaian kasus serupa di Puncak Jaya. “Pelakunya harus ditangkap, kepolisian memegang peran yang sangat penting, jadi harus buktikan itu,” ujarnya.

Ia meminta kepolisian dan TNI tidak asal menuding Organisasi Papua Merdeka sebagai dalang penembakan di Timika maupun Puncak Jaya. “Jangan selalu menjustifikasi Organisasi Papua Merdeka. Jangan ada stigma begitu, saya kira itu harus dibuktikan dulu,” ucapnya.

Ruben menambahkan, kepolisian bisa saja disalahkan apabila tidak benar-benar menjalankan tugasnya menangkap pelaku penyerangan di Timika. “Kepolisian dibiayai oleh negara, jadi sudah menjadi tugasnya bekerja. Kalau polisi tidak berperan, itu akan menjadi pertanyaan mengapa tidak bekerja,” katanya.

Baku tembak di Timika bermula ketika anggota Brimob yang mendapat informasi mengenai keberadaan kelompok bersenjata berpatroli di sekitar Kali Kopi. Anggota Brimob menggunakan mobil patroli dari mil 38 menuju Kampung Nayaro. Namun setibanya di mil 37 di Tanggul Timur, tiba-tiba mereka ditembak kelompok tak dikenal dari jarak dekat.

Saat itu ada dua tim Brimob, masing-masing berjumlah enam orang yang berpatroli. Tim pertama dipimpin Inspektur Dua Analito dan tim kedua dipimpin Komisaris Kustanto. “Soal jenis senjata masih dalam penyelidikan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Wachyono.

Korban langsung dilarikan ke klinik 38 Kuala Kencana.

Di awal Januari, sebuah mobil pengawas trailer milik PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) LWB 01-3608 juga ditembak dan dibakar oleh kelompok tak dikenal. Peristiwa itu terjadi di sekitar Mil 52 jalan poros tambang PT Freeport Indonesia, Senin, 9 Januari 2012, sekitar pukul 08.15 WIT.

Insiden itu mengakibatkan seorang karyawan PT KPI, Nasyun Naboth Simopiaref, tewas dan seorang karyawan lainnya bernama Thomas Bagiarsa mengalami luka bakar.

JERRY OMONA

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya