Brimob Korban Penembakan Dipulangkan Ke Ambon

Reporter

Editor

Selasa, 7 Februari 2012 20:56 WIB

Evakuasi jasad dua pendulang tradisional korban penembakan di Mile 38, Kawasan PT Freeport Indonesia, Timika, Papua (21/10). ANTARA/Spedy Paereng

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Briptu Ronald Sopamena, anggota Brigadir Mobil Papua akan diterbangkan ke Ternate, Ambon, besok. Briptu Ronald tewas tertembak di bagian kepala saat kontak senjata dengan kelompok sipil bersenjata di Kawasan PT Freeport, Papua Selasa pagi, 7 Februari 2012.

"Besok rerncananya akan diterbangkan ke daerah asalnya di Ambon," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Muhammad Taufik saat ditemui di kantor Humas Mabes Polri, Selasa, 7 Februari 2012.

Taufik menyatakan, pada saat ini jenazah Briptu Ronald masih dipersiapkan tim evakuasi. Besok, jenazah Briptu Ronald akan lebih dahulu transit di Makassar sebelum dimakamkan di kampung asalnya, Ternate.

Briptu Ronald tewas dalam kontak senjata sekitar pukul 08.15 WIT saat menyisir daerah kawasan PT Freeport Indonesia. Kontak senjata antara kelompok tak dikenal dengan Anggota Brimob Papua ini berlangsung beberapa saat.

Peristiwa ini berawal dari adanya informasi pergerakan kelompok tidak dikenal ke sekitar Kawasan PT freeport. Kemudian, anggota Brimob Polda Papua melakukan penyisiran dan terjadilah kontak senjata di daerah Tanggul Timur PT Freeport Indonesia.

Briptu Ronald mengalami luka tembak di bagian kepala. Peluru menembus tepat di bawah helm yang dipakai. Ia meninggal dunia pada saat dievakuasi ke Klinik Walakencana. "Pada saat perjalanan, ia menghembuskan nafas terakhir," kata Taufik.

Jumlah pelaku sendiri, menurut Taufik, tidak bisa diperkirakan. Akan tetapi, ia juga menyatakan, ada satu korban dari kelompok tidak dikenal dalam kontak senjata tersebut.

Terkait dengan jenis senjata yang digunakan, Taufik menyatakan, kepolisian masih mengidentifikasi lebih mendalam dengan menyisir selongsong. Penentuan jenis senjata ini juga akan menggunakan proyektil yang ada di tubuh korban. "Medannya sulit, pengejaran dilakukan tetapi gagal," kata Taufik.

FRANSISCO ROSARIANS



Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya