TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan suap Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, I Nyoman Suisnaya, menuding aktor lain dalam kasus ini, Sindhu Malik, pernah memberi uang Rp 18 miliar kepada sejumlah anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat. "Uang itu dari fee proyek," ujarnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 1 Januari 2012.
Nyoman mengatakan Sindhu telah menerima Rp 21,35 miliar sebagai commitment fee dari pemenang tender proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID). "Seharusnya dia dapat Rp 25 miliar, tapi Dharnawati tidak mau bayar ke dia," ujarnya. Sebanyak Rp 18 miliar dari fee itu, kata Nyoman, disetor Sindhu ke Banggar.
Nyoman mengatakan Sindhu memang penanggung jawab pembagian komisi dari proyek pencairan dana itu. KPK sudah memeriksa Sindhu, tapi mantan pegawai Kementerian Keuangan itu hingga kini belum menjadi tersangka.
Nyoman juga menuding Sindhu meminta bagian 10 persen dari proyek Kemenakertrans senilai Rp 500 miliar itu. Uang sebesar itu akhirnya didapat dari pengusaha yang perusahaannya memenangkan tender proyek PPID--salah satunya perusahaan Dharnawati.
Pembayaran komisi dilakukan dua tahap, masing-masing sebesar 5 persen. Uang setoran ke Banggar itu didapat dari pembayaran tahap pertama.
M. ANDI PERDANA
Berita terkait
Ketua Banggar DPR: Ini Saat yang Tepat untuk Polri Berbenah
15 Oktober 2022
Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengatakan, ini saat yang tepat untuk Polri berbenah setelah serangkaian peristiwa yang terjadi.
Baca SelengkapnyaHari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan
14 Agustus 2022
Melansir On the Road Trends, aturan pemasangan pelat nomor ini kemudian diikuti oleh beberapa negara, seperti Jerman pada 1896 dan Belanda pada 1898.
Baca SelengkapnyaAlasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan
5 Juni 2022
Pelat nomor kendaraan berwarna putih diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2021..
Baca SelengkapnyaDPR dan Sri Mulyani Sepakat Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di RAPBN 2021
11 September 2020
Badan Anggaran DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen pada 2021.
Baca SelengkapnyaBadan Anggaran DPR Tegaskan Dukung Perpu Covid-19
4 Mei 2020
Badan Anggaran DPR menegaskan mereka mendukung Perpu Covid-19.
Baca SelengkapnyaDPR Bentuk Alat Kelengkapan Dewan, Berikut Peta Incaran Partai
9 Oktober 2019
PDIP dan Golkar memginginkan Komisi XI yang membidangi keuangan atau Badan Anggaran DPR.
Baca Selengkapnya2020, Belanja Pemerintah Pusat Disepakati Naik Jadi 1.683,47 T
11 September 2019
Rapat yang dihadiri Kementerian Keuangan dan Badan Anggaran DPR kemarin sepakat untuk menaikkan pagu anggaran belanja pemerintah pusat tahun 2020.
Baca SelengkapnyaBuntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu
28 Juli 2019
Terkait kasus tilang elektronik yang berbuntut panjang, Ditlantas Polda Metro, Komisaris Muhammad Nasir, menyebut plat nomor palsu bisa dibedakan.
Baca SelengkapnyaRancangan APBN 2019 Disepakati, Ini Detailnya
11 Juli 2018
Pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui asumsi makro di Rancangan APBN 2019 dan target pembangunan tahun depan.
Baca Selengkapnya3 Komisi Belum Lapor ke Banggar, Pembahasan APBN 2018 Ditunda
23 Oktober 2017
Badan Anggaran (Banggar) DPR menunda pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Baca Selengkapnya