Orang Dekat Muhaimin Dituding Terima Rp 1 Miliar

Reporter

Editor

Rabu, 1 Februari 2012 17:53 WIB

Muhaimin Iskandar. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan suap Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi I Nyoman Suisnaya mengatakan Menteri Muhaimin mungkin menerima commitment fee dari proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah. "Tapi ini asumsi saya saja, bukan fakta," ujarnya sebelum sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu, 1 Februari 2012.

Nyoman menilai Muhaimin mungkin menerima uang tersebut karena mantan staf khususnya, Ali Mudhori, terbukti menerima suap. "Yang saya tahu, Ali menerima uang Rp 1 miliar lebih dari Sindu Malik," ujarnya. Pemberian uang, katanya, dilakukan di lantai 2 gedung Kemenakertrans.

Menurut Nyoman, Muhaimin tak mungkin tak tahu orang dekatnya menerima uang proyek Kemenakertrans. "Tapi memang ada juga kemungkinan namanya dicatut," katanya.

Sambil menunggu sidang, Nyoman membeberkan data penyerahan fee proyek Kemenakertrans yang diterima Sindhu Malik. Sindhu, disebut oleh salah seorang terdakwa kasus ini, Dharnawati, sebagai orang dalam di Kementerian Keuangan yang menjanjikan pemenangan bagi pengusaha-pengusaha yang ingin mendapat proyek di Kemenakertrans.

Menurut Nyoman, Sindu Malik meminta 10 persen dari nilai total proyek Kemenakertrans yang berjumlah Rp 500 miliar kepada pengusaha pemenang tender proyek. Penyerahan uang tersebut dibagi menjadi dua tahap, masing-masing diangsur 5 persen. "Dia mendapat Rp 21,35 miliar untuk penyerahan pertama," ujarnya. Harusnya Sindu mendapat Rp 25 miliar, sisanya adalah kewajiban fee Dharnawati. Tapi yang bersangkutan menolak membayar.

Dari Rp 21,35 miliar tersebut, kata Nyoman, mengutip Berita Acara Pemeriksaan Mohammad Fauzi, sebanyak Rp 18 miliar diserahkan pada Badan Anggaran, dan Rp 1 miliar diberikan kepada Ali Mudhori. "Sisanya jadi miliknya," ujar Nyoman.

Mohammad Fauzi adalah orang kepercayaan Muhaimin di Partai Kebangkitan Bangsa. Fauzi dalam kasus ini bertindak sebagai kepanjangan tangan Ali Mudhori. Tugasnya adalah memberi jaminan kepada Dharnawati agar mau mencairkan comittment fee atas proyek yang diterimanya.

"Dharna tak mau kasih uang ke Sindhu karena tak percaya. Juga ke saya dan Dadong karena kami pegawai Kemenakertrans," ujar Nyoman. Maka, Dharna, yang mengaku sudah lama kenal Fauzi, menyerahkan uang kepadanya. Fauzi dipercaya Dharna agar uang yang diberinya sampai di tangan menteri.

Dharna menolak memberi uang kepada Sindhu karena sempat sakit hati. Sindhu disebut Dharna pernah meragukan kemampuan finansialnya untuk mengerjakan proyek Kemenakertrans.

M. ANDI PERDANA



Berita Terkait
Hakim Tolak Keberatan Anak Buah Muhaimin
Tiga Orang Dekat Muhaimin Dipanggil di Persidangan
Kisah Duit dalam Kardus Duren
Tersangka Suap: Menteri Butuh Duit untuk Kiai
Muhaimin Segera Dihadirkan di Sidang Kasus Korupsi

Berita terkait

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jajaran PKS Temui Petinggi PKB Pakai Warna Khas Partai Masing-masing

2 hari lalu

Jajaran PKS Temui Petinggi PKB Pakai Warna Khas Partai Masing-masing

Syaikhu dan Aboe bersama jajaran PKS tiba pada sekitar jam 19.05 WIB. Keduanya memakai pakaian bernuansa oranye dalam kunjungan kali ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo, PKS: Ditentukan Majelis Syuro

3 hari lalu

Jadi Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo, PKS: Ditentukan Majelis Syuro

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan soal sikap partainya apakah akan menjadi oposisi atau koalisi dengan Prabowo ditentukan Dewan Syuro.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sambut Kedatangan Prabowo di Kantor DPP PKB

4 hari lalu

Muhaimin Iskandar Sambut Kedatangan Prabowo di Kantor DPP PKB

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyambut kedatangan Presiden terpilih Prabowo Subianto di kantor DPP PKB siang ini.

Baca Selengkapnya

DPP PKB Gelar Karpet Merah untuk Sambut Kedatangan Prabowo Siang Ini

4 hari lalu

DPP PKB Gelar Karpet Merah untuk Sambut Kedatangan Prabowo Siang Ini

Kantor DPP PKB berbenah untuk menyambut kedatangan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada siang hari ini. Karpet merah pun digelar.

Baca Selengkapnya

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

4 hari lalu

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

Elite PKB dan elite Partai NasDem menggelar pertemuan di NasDem Tower tanpa ada perwakilan PKS

Baca Selengkapnya

NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

4 hari lalu

NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

Surya Paloh mengatakan Partai NasDem dan PKB mengapresiasi kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

4 hari lalu

Cak Imin Sungkan Tanya Surya Paloh soal Posisi NasDem Usai Pemilu, Oposisi atau Gabung ke Pemerintah

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh hari ini. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Anies Baswedan: Selamat Menjalankan Amanat Konstitusi

5 hari lalu

Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Anies Baswedan: Selamat Menjalankan Amanat Konstitusi

Anies Baswedan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden-wapres terpilih setelah putusan MK.

Baca Selengkapnya

Respons Anies Baswedan Usai Sidang Putusan Sengketa Hasil Pilpres di MK

6 hari lalu

Respons Anies Baswedan Usai Sidang Putusan Sengketa Hasil Pilpres di MK

Anies Baswedan meminta waktu untuk menanggapi putusan MK yang menolak permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukannya.

Baca Selengkapnya