Akbar Faisal Tetap Bersikeras Bos KPK Terpecah

Reporter

Editor

Senin, 30 Januari 2012 20:27 WIB

Anggota Komisi II Akbar Faisal ketika mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (30/01). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat RI dari Fraksi Hanura, Akbar Faisal, mengklaim informasi mengenai perpecahan di kalangan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi berasal dari sumber yang terpercaya. Sumber yang dimaksud ini adalah orang yang bekerja di kantor KPK di Kuningan, Jakarta.

“Tidak perlu disebutlah, pokoknya A1. Kalau tidak A1 tidak mungkin kami konfirmasi langsung,” kata Akbar Faisal, Senin 30 Januari 2012.

Akbar menyatakan, pertama kali ia mendapat berita ketika Kamis pagi, 26 Januari 2012, dari broadcast message Blackberry sejumlah orang. Ia memaparkan, pesan itu diterima dari wartawan, aktivis, dan beberapa Blackberry Message Group. Isinya adalah berita telah terjadi perpecahan di kalangan pimpinan KPK hingga laporan kejadian pukul meja yang dilakukan Ketua KPK, Abraham Samad.

“Infonya dari banyak orang, bahkan ketika itu sempat menerima tiga pesan dalam waktu bersamaan,” kata Akbar.

Setelah mendapat informasi awal demikian, Akbar menyatakan dirinya langsung menghubungi orang dalam di KPK untuk melakukan konfirmasi. Pihak dalam ini, menurut Akbar, mengiyakan kejadian tersebut.

Akan tetapi, Akbar tidak bisa menyebut secara lebih detail mengenai identitas pihak dalam yang dimaksud. Akbar juga tidak berkenan menjawab ketika ditanya apakah pihak dalam ini berasal dari kalangan pimpinan atau pegawai KPK. “Kita sama-sama wartawan, tidak perlu menyebut nama,” katanya.

Akbar juga menyatakan, pihaknya telah bertanya langsung ke KPK mengenai peristiwa ini. Menurut Akbar, para petinggi KPK membantah telah terjadi perpecahan dan peristiwa pukul meja. Ia menyebut salah satu Pimpinan KPK, Bambang Widjojanto, menegaskan para petinggi KPK sangat kompak.

“Saya ke KPK bukan untuk minta maaf, tapi mengkonfirmasi karena infonya memang benar dan terpercaya,” kata Akbar.

Sebelumnya, tiga politisi, Akbar Faisal, Fahmi Idris, dan Poempida Hidayatulloh memang telah mendatangi kantor KPK. Mereka datang untuk melakukan konfirmasi mengenai isu perpecahan itu.

“Kami sendiri merasa senang kalau mereka kompak. Ya bagus kan kalau mereka kompak,” katanya.

FRANSISCO ROSARIANS

KPK

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

23 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya