TEMPO.CO, Jakarta - Bekas staf keuangan Grup Permai, Oktarina Fury, mengaku beberapa kali melihat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Graha Permai, Casablanca, Jakarta Selatan, pada tahun 2008. “Saya pernah lihat dia tahun 2008, antara empat sampai lima kali di kantor,” ujarnya saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap Wisma Atlet Jakabaring, Muhammad Nazaruddin, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI, Jumat, 27 Januari 2012.
Okta bercerita, beberapa kali melihat Anas, ia tak pernah berpapasan langsung. Perempuan yang hari ini mengenakan setelan gamis dan cadar warna ungu itu mengaku, hanya melihat Anas dari kejauhan. “Pas kebetulan saya di resepsionis, saya melihat dia naik lift,” kata dia. “Tapi saya enggak tahu dia berkantor di sana atau enggak.”
Setelah kantor perusahaan pindah ke Permai Tower, Mampang, Jaksel, pada 2010, Okta mengaku jarang melihat Anas. Namun ia memastikan pernah bertemu dengan Anas dalam acara nonformal yang diadakan di kantor perusahaan itu. Adapun dengan istri Anas, Atthiyah Laila, Okta mengaku hanya pernah bertemu sekali, yakni dalam acara perayaan ulang tahun salah satu putra Nazar.
Anas dituding Nazar sebagai bos Grup Permai. Menurut bekas Bendahara Umum Partai Demokrat itu, Anas membeli sebagian sahamnya pada 2008, sehingga secara otomatis kepemilikan perusahaan berpindah tangan ke Anas. Nazar juga menuduh Anas mendapat sejumlah fee dari proyek-proyek yang digarap perusahaan tersebut.
Sedangkan istri Anas, Atthiyah Laila, disebut Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang, sebagai Komisaris PT Alam Berkah Melimpah. Baik PT Anak Negeri maupun PT Berkah, sama-sama berstatus anak perusahaan Grup Permai. Namun mengenai posisi Atthiyah di PT Berkah, Oktarina mengaku tidak mengetahuinya.
ISMA SAVITRI
Berita Terkait
Oktarina Pernah Dipaksa Nazar Jadi Direktur
Okta Juga Sebut Rp 30 Miliar ke Kongres Demokrat
Koster Disebut Terima Fee dari Proyek Universitas
Bercadar, Nazar Ragukan “Keaslian” Oktarina
Anas Tersudut, Demokrat Limbung
Yulianis Sebut Anggota DPR Kecipratan US$ 1,1 Juta
Yulianis: Saya Antar Uang ke Kongres Demokrat
Cara Nazar Angkut Duit Ke Kongres