TEMPO Interaktif, Jakarta:Persaingan di antara para calon legislatif unggulan partai-partai politik akan berlangsung ketat di daerah-daerah pemilihan Jawa. Setidaknya, pertarungan itu tecermin dari daftar calon legislatif partai-partai di empat atau lima daerah pemilihan seperti DKI Jakarta I dan DKI Jakarta II, Jawa Barat II, dan Jawa Timur I. Berdasarkan daftar calon anggota legislatif yang diperoleh Koran Tempo, Rabu (31/12), sejumlah politikus terkenal dari sejumlah partai besar berkumpul di sana.Di daerah pemilihan DKI Jakarta I, yang meliputi wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu, perebutan 12 kursi DPR akan berlangsung antara nama-nama besar dari tujuh partai. Mereka masing-masing dari Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golkar, Partai Bulan Bintang, Partai Bintang Reformasi, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan.Sementara itu, di daerah pemilihan DKI Jakarta II, yang meliputi Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, pertarungan memperebutkan sembilan kursi DPR berlangsung lebih ketat lagi. Ini terjadi karena sejumlah partai memasang ketua umum atau ketua dewan pengurus pusat mereka. Setidaknya tujuh partai bersaing di sini, masing-masing PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Indonesia Baru, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Bulan Bintang. PKS dan PBR, di daerah ini memasang ketua umum mereka, Hidayat Nurwahid dan KH Zainuddin Mz.Suami Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas, memasuki persaingan keras di daerah pemilihan Jawab Barat II. Daerah ini meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cimahi dan menyediakan sembilan kursi untuk DPR. Taufiq, yang dipasang di urutan pertama, akan berebut kursi dengan tiga tokoh Partai Golkar, Paskah Suzeta, Ferry Mursyidan Baldan, dan Lilik A. Sudirdja. Dari kantong PDIP sendiri, di daerah ini, memasang artis populer Marissa Haque. Mereka masih akan berdesakan dengan Sekjen Partai Bulan Bintang M.S. Ka'ban, sutradara film Slamet Rahardjo Djarot yang dipasang Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan, dan pengacara Farhat Abbas dari Partai Karya Peduli Bangsa pimpinan Hartono.Ketatnya perebutan kursi juga mewarnai daerah pemilihan Jawa Timur I yang terdiri dari Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Di sini, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Soetjipto berada di urutan teratas. Bersamanya dari PDIP ada pemilik kelompok usaha Berca Murdaya Poo, Adrianus Harsono, dan J.E. Sahetapy. Tantangan datang dari Partai kebangkitan Bangsa yang menurunkan sekjennya, Muhaimin Iskandar, dan Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu Khofifah Indar Parawansa.Di daerah pemilihan yang memperebutkan 10 kursi ini, masih ada Partai Golkar yang akan menempatkan mantan Pangdam Brawijaya Djoko Subroto dan tokoh vokal DPR dari Fraksi Amanat Nasional Joko Susilo.Di luar empat daerah pemilihan itu, beberapa daerah pemilihan di Jawa lainnya juga diperebutkan nama-nama terkenal. Di Jawa Barat III, yang terdiri dari Kabupaten Cianjur, Kota dan Kabupaten Sukabumi, ada Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Edi Sudrajat, dan Eggy Sudjana dari PPP. Di daerah pemilihan Kota dan Kabupaten Cirebon terdapat politikus-politikus lama seperti A.S Hikam dari PKB, Ahmad Sumargono dari PBB, dan Enggartiasno Lukita dari Golkar.Peta persaingan seperti itu diakui sudah diperhitungkan oleh pihak partai politik. Golkar, misalnya, mempertimbangkan penempatan tokoh-tokoh yang secara organisasi memang jadi "jagonya" untuk wilayah itu. "Di daerah DKI I, kami memilih tokoh yang biasanya sering disebut Macan Kemayoran, sementara di DKI Jakarta II tokohnya sering disebut si Pitung," kata Ketua DPP Partai Golkar Agung Laksono di Jakarta, Rabu kemarin.Hal senada diungkapkan Joko Susilo dari Partai Amanat Nasional. Mekanisme penempatan seorang calon legislatif di partainya, menurut dia, berdasarkan usulan dari bawah. "Saya tak mencalonkan di Jawa Timur, tapi diminta kader di daerah itu, ya saya harus mau. Dan siapa pun lawannya, saya siap tanding," katanya.Serunya perebutan kursi di Jawa, menurut pengamat politik dari LIPI Syamsuddin Haris, sudah diperkirakan sebelumnya. Jawa, kata dia, bagaimanapun, masih merupakan wilayah yang menentukan dalam Pemilu 2004. "Lebih dari 50 persen kursi diperebutkan di sini," katanya. Karena itu, kata dia, partai berusaha memasang nama-nama yang laku dijual. Akibatnya, perebutan kursi di Jawa 60-70 persen terjadi antara muka-muka lama. "Mereka duduknya di nomor-nomor atas," ujarnya. AM Fikri/Fajar WH/Purwanto/Faisal - Tempo News Room
Berita terkait
7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri
2 menit lalu
7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri
Cara glow up untuk pria mudah. Selain merawat kulit, Anda juga harus menjalani pola hidup sehat, mulai dari istirahat cukup hingga makan bergizi.
Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi
2 menit lalu
Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi
Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang