TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) merampungkan penyelidikan kasus kekerasan yang terjadi di Mesuji, Lampung, dan Sumatera Selatan. Juru bicara TGPF, Indriaswati Dyah Saptaningrum, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan finalisasi sebelum menyerahkan hasil rekomendasi kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
“Ini masih kami rapatkan hasilnya. Draf sudah ada, tapi masih menunggu keputusan semua anggota. Mengenai materi draf, belum bisa kami ungkapkan sekarang,” kata Indri, Senin pagi, 16 Januari 2012.
Indri menolak menjelaskan apakah rekomendasi yang dirumuskan tim pimpinan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana kali ini sudah lebih teknis. Sebab, sebelumnya, sejumlah kalangan menyesalkan rekomendasi awal TGPF terlalu normatif dan tidak bisa digunakan menyelesaikan masalah.
Pada 2 Januari lalu, TGPF menyodorkan enam butir rekomendasi sementara ke Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk menuntaskan insiden sengketa lahan antara perusahaan dan warga yang menewaskan sembilan orang. Rekomendasi tersebut antara lain mendorong percepatan proses hukum atas para pelaku utama yang menyebabkan korban jiwa di tiga wilayah. Kedua, memberi bantuan hukum kepada para tersangka agar prosesnya berjalan adil, serta mengupayakan perlindungan saksi, pelapor, atau korban yang terkait dengan kejadian ini.
Rekomendasi ketiga, memberi bantuan pengobatan penuh kepada korban-korban yang sedang menjalani perawatan. Keempat, mengantisipasi kemungkinan adanya penyebaran tenda di wilayah yang sedang ada masalah, khususnya di Register 45.
Kelima, melakukan penegakan hukum kepada para spekulan tanah yang memanfaatkan situasi, khususnya di Register 45. Keenam, terkait dengan penggunaan tenaga pengamanan swasta, perlu dilakukan evaluasi mengenai standar dan kualitas kerjanya.
Enam butir itu dinilai anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, terlalu normatif dan terkesan cari aman.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar juga mengaku tak puas dengan rekomendasi TGPF. TGPF, menurut dia, seharusnya memberi solusi praktis untuk konflik agraria di Mesuji.
TGPF dibentuk pada awal Desember tahun lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai respons atas laporan Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi dan warga Mesuji ke Dewan Perwakilan Rakyat. Saurip di Senayan memaparkan adanya kekerasan antara warga Mesuji dan pihak perusahaan sawit. Peristiwa kekerasan itu terekam dalam video.
ISMA SAVITRI
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya