Polisi Usut Dalang Bentrok Massa di Tebo Jambi

Reporter

Editor

Jumat, 13 Januari 2012 16:18 WIB

Kabupaten Tebo, Jambi. jambitourism.co.id

TEMPO.CO, Jambi - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jambi, Ajun Komisaris Besar Polisi Almansyah, mengatakan hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus bentrok antara massa dengan petugas PT Lestari Asri Jaya, perusahaan hutan tanaman industri, di Dusun Tuoulu, Desa Balairajo, Kecamatan Tujuhkoto Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.

Menurut Almansyah, aparat Kepolisian Resot Tebo juga terus mengusut untuk mengetahui dalang di balik bentrok massa tersebut. “Hingga saat ini belum ada yang ditangkap,” kata Almansyah, Jumat, 13 Januari 2012.

Dalam bentrok massa yang terjadi Rabu, 11 Januari 2012, satu orang meninggal dunia. Korban bernama Rio, salah seorang karyawan PT PT Lestari Asri Jaya (PT LAJ). Rio sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Muarobungo akibat luka bakar hampir di seluruh tubuhnya. Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan hingga akhirnya meninggal di rumah sakit tersebut, Kamis kemarin, 12 Januari 2012.

Tiga rekan Rio mengalami cedera, yakni manajer lahan Haris Hutapea, petugas keamanan perusahaan Sopyan, dan seorang lagi pekerja bagian garda yang belum diketahui identitasnya.

Namun, menurut Almansyah, tiga orang anggota Polres Tebo juga menderita luka. Satu di antaranya mengalami luka di bagian kepala dan harus mendapatkan sedikitnya 20 jahitan.

Akibat bentrok tersebut, kata Almansyah, pihak perusahaan mengalami kerugian yang ditaksir mencapai miliaran rupiah. Sebab, empat unit alat berat, 12 sepeda motor, satu unit kantor dan satu unit mes karyawan dibakar massa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, bentrok dipicu perebutan lahan yang berlokasi di hutan produksi di wilayah Tujuhkoto Ilir. Bentrok terjadi antara warga yang membuka lahan dengan pihak perusahaan yang telah diberi izin untuk menggarap lahan tersebut.

Kepala Desa Balairajo Abdul Hakim mengatakan awal mula bentrok yang berujung pembakaran ketika petugas PT LAJ yang mengawasi lahan menemukan adanya warga yang membuka lahan di wilayah tersebut. Petugas meminta warga agar tidak melakukan perambahan di wilayah milik perusahaan.

Namun, warga keberatan ditegur oleh pihak perusahaan. Warga yang diketahui para pendatang itu bersikap beringas dan melakukan pemukulan terhadap petugas pengawas perusahaan.

Ketegangan terus berlangsung. Sekitar pukul 11.30 WIB, 300 hingga warga mendatangi mes dan kantor PT LAJ yang berlokasi di tenggah hutan, sekitar 40 kilometer dari permukiman penduduk terdekat. Massa pun bertindak brutal melakukan perusakan dan pembakaran.

Kepala Polres Tebo Ajun Komisaris Besar Polisi Zainuri Anwar mengatakan saat ini kondisi di lokasi kejadian sudah terkendali dan berangsur kondusif. Namun, pihaknya masih terus melakukan pengamanan yang dibantu personel Polres Bungo dan Kodim 0416 Bute.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya