Aksi Tolak Tambang Lambu Kembali Berlangsung

Reporter

Editor

Jumat, 13 Januari 2012 13:59 WIB

Seorang mahasiswa menunjukkan poster aspirasinya dalam demonstrasi di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (13/1). Dalam aksinya para mahasiswa menolak keberadaan tambang di Lambu Kabupaten Bima. TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Mataram - Massa yang berjumlah sekitar seratus orang dari berbagai elemen masyarakat, Jumat siang, 13 Januari 2012, berunjuk rasa di depan pintu gerbang kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di Jalan Pejanggik, Kota Mataram.

Massa terdiri dari Persatuan Rakyat NTB untuk Lambu Berdarah, Serikat Tani Nasional (STN) NTB, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Persatuan Mahasiswa Katholik Indonesia (PMKRI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Sayap Selatan Sumbawa, Federasi Nelayan Tani Buruh Indonesia, dan Partai Rakyat Demokratik.

Mereka meminta Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi agar mendesak Bupati Bima Ferry Zulkarnain tidak memberikan izin dalam bentuk apapun kepada PT Sumber Mineral Nusantara (PT SMN) untuk melakukan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi pertambangan emas di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.

Juru bicara Persatuan Rakyat NTB untuk Lambu Berdarah, Lahmudin, mengatakan Gubernur Zainul Majdi juga harus mencabut rekomendasi pinjam pakai hutan lindung yang diberikan kepada PT SMN untuk keperluan pertambangan emas tersebut. ”Kami minta Gubernur bersurat kepada Bupati Bima agar tidak memberikan izin apapun dan gubernur mencabut rekomendasinya,” ujar Lahmudin.

Lahmudin menegaskan jika pertambagan emas jadi diwujudkan, itu tidak ada manfaatnya bagi masyarakat Lambu dan sekitarnya, malah justru lebih banyak mendatangkan kerugian.

Ketua Serikat Tani Nasional NTB Ahmad Rifai menegaskan pertambangan emas oleh PT SMN akan menghancurkan lahan pertanian, terutama tanaman bawang yang menjadi primadona petani di Kecamatan Lambu. Bahkan, turut mengancam Dam Sumi yang menjadi sumber pengairan bagi petani. ”Pertambangan akan memanfaatkan areal di hutan di atas gunung sehingga tidak ada lagi yang menahan air,” ucap Ahmad Rifai.

Menurut Ahmad Rifai, mata pencaharian sekitar 30.000 warga di tiga kecamatan yang ada di sekitar gunung yang akan menjadi lokasi pertambangan akan hilang.

Tidak ada seorang pun pejabat Pemerintah Provinsi NTB yang menemui massa. Gubernur Zainul Majdi tidak berada di kantornya karena sedang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa Barat. Karena itu, Ahmad Rifai sebagai koordinator lapangan aksi mengancam akan terus bertahan di tempat aksi.

Kepala Satuan Sabhara Kepolisian Resor Kota Mataram, Ajun Komisaris Polisi Taufik, menyesalkan sikap pejabat Provinsi NTB yang tidak bersedia menemui massa. Taufik pun tidak bisa memberikan jaminan kepada Ahmad Rifai sampai kapan massa diterima pejabat. ”Kalau tetap tidak ada pejabat yang bersedia menemui massa sama saja dengan membenturkan polisi dengan massa,” tutur Taufik.

Aksi penolakan terhadap rencana PT SMN melakukan pertambangan emas di Kecamatan Lambu terlah berlangsung lama. Pada April 2011, massa membakar kantor Kecamatan Lambu.

Meski aksi penolakan terus berlangsung, Bupati Bima Ferry Zulkarnain bergeming. Akibatnya ratusan massa memblokir Pelabuhan Penyeberangan Sape selama lima hari sejak 19 Desember 2011.

Bupati Ferry Zulkarnaen hanya bersedia menangguhkan sementara selama satu tahun izin usaha pertambangan bagi PT SMN. Sementara itu dua orang warga terenggut nyawanya ketika polisi harus melakukan pembubaran paksa aksi pemblokiran pelabuhan pada Sabtu, 24 Desember 2011.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

25 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

26 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

27 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

28 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya