Polres Lombok Barat Sita Ratusan Senjata

Reporter

Editor

Selasa, 30 Desember 2003 20:41 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram: Polisi gabungan Polres Lombok Barat dan Polda Nusa Tenggara Barat menyita ratusan senjata bambu runcing, parang dan tombak. Selain itu, Polres Lombok Barat juga telah memeriksa sembilan orang, enam di antaranya resmi menjadi tersangka. "Tapi mereka belum kami tahan. Sedangkan senjatanya telah kita sita di Markas Polres Lombok Barat," kata Kepala Polres Lombok Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Benny Mokalu, di Markas Polda NTB, Selasa (30/12) siang.Penyitaan ini merupakan buntut dari tawuran antarkampung Karang Genteng melawan Kampung Peresak, Kelurahan Pagutan, Mataram, 29 Desember lalu. Sweaping polisi dilakukan Senin sore hingga malam. Polisi berhasil menyita bambu runcing sepanjang tiga meteran sebanyak 109 biji, 48 tombak ukuran 2,5 meteran dan parang sebanyak 8 buah.Sementara itu, jumlah korban luka dalam kasus itu bertambah menjadi tiga orang, yaitu; Iksan, 53 tahun, luka tembak; Bustami, 47 tahun, luka panah dan Adi Suparman, 25 tahun, luka panah. Ketiga orang tersebut berasaldari kampung Peresak dan kampung Karang Genteng. Sayangnya, dalam sweaping senjata tersebut, polisi belum menemukan senjata api rakitan. Padahal, salahdari korban tawuran itu, yaitu Iksan, terkena senjata api rakitan pada tangan kanannya. Soal ini, Benny, mengaku kaget. Sebab, sebelumnya memang korban akibat tertembak senjata api rakitan tidak dilaporkan anggotanya. "Ya kita akan telusuri lagi," imbuhnya. Sementara itu, suasana di sekitar dua kampung tersebut berangsur-angsur tenang. Pasar Pagutan, yangdua hari lalu sepi akibat warga kampung Karang Genteng dan kampung Peresak tawuran, kini telah ramai kembali. Begitu juga dengan aktivitas dua SD Negeri yang ada di Pagutan, juga telah normal. Namun polisi terlihat tetap berjaga-jaga di antara perbatasan antarkampung tersebut. Penjagaan juga dilakukan di pintu masuk, sebelah barat kampung Peresak. Sebab, saat tawuran berlangsung, puluhan orang dari kampung lain, di antaranya kampung Petemon, ikut masuk dan terlibat tawuran. Di luar aktivitas itu, Senin malam, polisi dan dibantu Pemerintah Kota Mataram, juga telah memfasilitasi pertemuan antartokoh masyarakat kampung Karang Genteng dan kampung Peresak. Seperti diberitakan, tawuran antara warga kampung Karang Genteng dengan kampung Peresak, di KelurahanPagutan, Mataram, Nusa Tenggara Barat kian memanas, Senin (29/12). Pemicu perkelahian antar kampung itu sebenarnya sederhana, yaitu salah paham. Seorang pemuda asal Karang Genteng yang naik sepeda motor di kampung Peresak ditegur karena mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi, pertengahan Ramadhan lalu. Karena merasa tidak terima, pemuda itu datang kembali dengan sejumlah temannya. Sujatmiko - Tempo News Room

Berita terkait

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

1 menit lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

6 menit lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

9 menit lalu

Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

Lima polisi digerebek saat pesta narkoba di sebuah rumah di Depok. Kompolnas minta atasan lima polisi itu juga harus diperiksa.

Baca Selengkapnya

IU Makin Melokal Menjelang Konser Hari Kedua, Juluki Fans Indonesia Naga

21 menit lalu

IU Makin Melokal Menjelang Konser Hari Kedua, Juluki Fans Indonesia Naga

Menjelang konser hari kedua di ICE BSD sore nanti, IU menuliskan pesan untuk para penggemarnya dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Tim Serigala Putih Waspada dan Mulai Analisis Taktik Skuad Garuda

30 menit lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Tim Serigala Putih Waspada dan Mulai Analisis Taktik Skuad Garuda

Timnas U-23 Uzbekistan mengambil langkah besar menuju gelar keduanya pada Piala Asia U-23 2024. Pelatih dan pemain mulai menyiapkan strategi.

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesempatan yang Setara bagi Perempuan

32 menit lalu

PHE Menjamin Kesempatan yang Setara bagi Perempuan

Nicke Widyawati, perempuan Tangguh yang menjadikan Pertamina sebuah perusahaan energi nasional yang mendunia, adalah contoh konkret peranan penting perempuan di industri energi.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

33 menit lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Profil Erastus Radjimin, CEO dan Pendiri Artotel Group yang Mengakuisisi Hotel Atlet Century Senayan

33 menit lalu

Profil Erastus Radjimin, CEO dan Pendiri Artotel Group yang Mengakuisisi Hotel Atlet Century Senayan

Artotel Group resmi mengakuisisi Hotel Atlet Century Senayan. Berikut profil Erastus Radjimin CEO Artotel Group.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

37 menit lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

39 menit lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya