TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum, Arif Wibowo, mengatakan RUU Pemilu selesai dibahas dan disahkan menjadi undang-undang pada Maret 2012, bersamaan dengan terpilihnya anggota Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu yang baru.
"Kami targetkan Maret ini sudah disahkan," katanya pada Rabu, 11 Januari 2012, di Gedung Dewan Jakarta. Jadi saat KPU dan Bawaslu periode 2012-2017 terbentuk, dua lembaga ini sudah memiliki payung hukum yang mendasari kerja mereka.
Menurut Arif, sampai saat ini pembahasan rancangan undang-undang masih terhambat pada empat hal. Pertama tentang pilihan sistem pemilu, apakah menggunakan sistem terbuka atau tertutup. Kedua mengenai kuota jumlah kursi partai di daerah pemilihan. Setiap partai menginginkan kuota kursi berbeda di tingkat provinsi, tergantung pada daerah pemilihan.
"Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan minta maksimal delapan kursi. Partai Demokrat minta maksimal delapan kursi dan Partai Golkar minta maksimal enam kursi," ujarnya.
Permasalahan ketiga mengenai bagaimana cara mengonversi suara menjadi kursi. Dan yang terakhir terkait dengan parliamentary threshold atau ambang batas dari jumlah perwakilan partai yang memperoleh kursi di parlemen. Rancangan ini mulai dibahas Oktober tahun lalu dan disiapkan untuk pemilihan umum 2014 mendatang.
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
12 jam lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaVonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan
45 hari lalu
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaRicuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu
1 Maret 2024
Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.
Baca SelengkapnyaTim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia
1 Maret 2024
Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya
28 Februari 2024
Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?
20 Februari 2024
Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.
Baca SelengkapnyaTugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD
16 Februari 2024
Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?
Baca SelengkapnyaTren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo
14 Februari 2024
Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?
Baca SelengkapnyaJika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya
12 Februari 2024
Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu
12 Februari 2024
Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.
Baca Selengkapnya