Megawati-Hun Sen Sepakat Tingkatkan Kerjasama Ekonomi

Reporter

Editor

Selasa, 30 Desember 2003 10:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dalam kunjungan singkatnya di Pnom Penh, Myanmar, Jumat (24/8), Presiden Megawati telah mencapai kata sepakat dengan Perdana Menteri Myanmar Hun Sen, untuk meningkatkan kerjasama perdagangan antara kedua negara. Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Nazaruddin Nasution, mengungkapkan bahwa dalam pertemuan itu kedua pemimpin dikawasan asia itu sepakat saling meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi di masa mendatang.

"Karena rupanya kedua pemimpin berpendapat bahwa potensi ekonomi kedua negara tidak tercermin dalam hubungan yang ada sekarang, oleh sebab itu kedua negara harus melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan hubungan kedua negara," papar Nazaruddin ketika dihubungi Radio Elshinta, Jumat (24/8) malam.

Peningkatan hubungan ekonomi itu, menurut Nazaruddin, bisa dilaksanakan melalui kerangka ASEAN maupun kerangka bilateral. Untuk bilateral misalnya, kerjasama bisa di sejumlah bidang, seperti bidang perdagangan dan penanaman modal asing.

Untuk penanaman modal, menurut Nazaruddin, hal konkrit yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kehadiran Indonesia di negara itu. "Karena kita disini telah mempunyai beberapa perusahaan yang menanam modal, antara lain dalam eksplorasi minyak, perdagangan dan sebagainya," ujar Dubes. Apalagi, lanjut Dubes, Myanmar selama ini dikenal sebagai negara yang kaya dengan bahan-bahan alam, meski dalam hal modal berkekurangan.

Usai menyaksikan defile Angkatan Bersenjata Myanmar selama empat jam, Presiden Megawati bertolak ke Thailand pada Jumat (24/8). Presiden beserta rombongan disambut hangat Menteri Luar Negeri Surakiart Sathirathai di pangkalan Angkatan Udara Thailand. Di negeri Gajah putih ini presiden akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan jajaran kabinetnya. "Mereka bertemu untuk membicarakan sebuah kerjasama ekonomi," ujar Menlu Sathiratai.

Agenda utama kerja sama ekonomi yang dibicarakan pada pertemuan itu, menurut Yongyuth, adalah mengenai kesepakatan harga karet. Kedua negara saling bertukar informasi di bidang intelijen. Seperti bajak laut, manusia perahu, penyeludupan senjata dan narkoba. Beberapa isu keamanan, seperti tertangkapnya sejumlah militer Thailand yang diduga membantu GAM, juga dibicarakan.

Advertising
Advertising

Menlu Thailand, Surakiart Sathirathai mengatakan pemerintah Thailand mendukung penuh upaya Presiden Mega untuk bekerjasama bagi penegakan keamanan dan kedamaian. Termasuk menciptakan stabilitas keamanan di kawasan ASEAN yang kondusif. Megawati dijadwalkan akan meninggalkan Thailand besok, Sabtu (25/8), menuju Brunei Darussalam. Hari berikutnya Megawati akan melanjutkan kunjungannya ke Singapura dan Malaysia. (Deddy S/AP/AfP)

Berita terkait

Tak Sabar Queen of Tears Episode Terakhir, Netizen Ajak Nobar di Berbagai Kota

2 menit lalu

Tak Sabar Queen of Tears Episode Terakhir, Netizen Ajak Nobar di Berbagai Kota

Nonton bareng tidak hanya untuk pencinta bola. Netizen pun menyiapkan kegiatan nobar untuk nikmati episode terakhir Queen of Tears.

Baca Selengkapnya

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

3 menit lalu

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

Kepastian tentang kematian Brigadir RA terungkap setelah keluarganya mendapatkan kiriman foto jasad polisi itu di dalam mobil Toyota Aphard.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta STIN BIN Menang Lagi, Kalahkan Pertamina Pertamax 3-0

6 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta STIN BIN Menang Lagi, Kalahkan Pertamina Pertamax 3-0

Tim bola voli putra Jakarta STIN BIN kembali memetik kemenangan di ajang Proliga 2024. Mereka mengalahkan Jakarta Pertamina Pertamax dengan skor 3-0.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

13 menit lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

25 menit lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

36 menit lalu

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

MK akan kembali menjadi pusat perhatian saat memulai sidang Sengketa Pileg 2024. Besok mulai digelar, berikut adalah agenda lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

44 menit lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

55 menit lalu

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

58 menit lalu

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Akibat dikepung bencana, Kabupaten Garut Jawa Barat, tetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Selain gempa bumi 6,2 Magnitudo yang baru terjadi kemarin, daerah ini juga tengah dilanda bencana pergerakan tanah. Tiga warga diantaranya tertimbun longsor dan 48 Kepala Keluarga mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ricky Soebagdja Minta Tim Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Tak Lengah Hadapi Laga Kedua

58 menit lalu

Ricky Soebagdja Minta Tim Bulu Tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Tak Lengah Hadapi Laga Kedua

Ricky Soebagdja mengingatkan para pemain tidak lengah pada laga Piala Thomas dan Piala Uber 2024. Tim putra hadapi Thailand, tim putri hadapi Uganda.

Baca Selengkapnya