Petinggi GAM di Swedia Mengaku Belum Tahu Kematian Ersa

Reporter

Editor

Senin, 29 Desember 2003 20:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Dua petinggi Gerakan Aceh Merdeka masing-masing Menteri Luar Negeri GAM Zaini Abdullah dan Juru Bicara GAM Bakhtiar Abdullah mengaku belum mengetahui kabar kematian wartawan RCTI, Ersa Siregar. "Jika terbunuhnya Siregar usai baku tembak TNI dan pihak kami, bukan tidak mungkin tewas karena peluru nyasar TNI," ujar Zaini Abdulah kepada Tempo News Room saat dihubungi melalui telepon internasional, di Swedia, Senin (29/12) malam. Namun Zaini menolak memberikan penjelasan lebih lanjut karena dirinya belum memperoleh informasi langsung dari personel GAM di lapangan. Tanpa itu, kata dia, sulit memberikan komentar meski dia mengaku percaya informasi tewasnya Ersa Siregar datang dari wartawan. GAM sendiri, ujar dia, sudah pada kesimpulan akan membebaskan Ersa dan teman-temannya yang disandra sejak 19 Juni 2003 lalu. "Sejak tiga bulan lalu kami merencanakan pembebasan Siregar, tapi kondisinya tidak memungkinkan kita untuk melakukan hal itu sebab jika kita lepas begitu saja keselamatannya jelas terancam," papar Zaini.Menurut Zaini, GAM dalam hal ini ada dalam posisi yang sulit. Sebab jika Ersa dibebaskan begitu saja kemudian tewas oleh pihak yang tidak dikenal maka yang akan menjadi sasaran dan tudingan adalah GAM sendiri. Lain jika saat yang tepat GAM menemukan cara yang baik dan lancar membebaskan Ersa secara damai. Tekad GAM untuk membebaskan Ersa dan kawan-kawannya, menurut Zaini sebenarnya sudah bulat karena mereka terbukti bukan mata-mata. Selain itu, jelas Zaini, beberapa pekan lalu pihaknya sudah berbicara dengan International Federation Journalism tentang rencana pembebeasan Ersa. Selama menyandra Ersa, Zaini mengaku GAM memperlakukan sandra dengan baik dan menghormati hak-haknya sebagai jurnalis. Penyandraan sah saja dilakukan, karena menurut Zaini, Aceh sedang dalam keadaan perang. Dalam waktu dekat, Zaini berjanji pihaknya akan menyelidiki secara seksama sebab kematian Ersa dengan cara meminta informasi langsung dari para personel GAM di Nangroe Aceh Darussalam. Selain itu para petinggi GAM juga sesegera mungkin akan melakukan musyawarah membahas persoalan itu. Usai terbunuhnya Ersa, Zaini juga berjanji untuk menghormati hak-hak para jurnalis yang meliput di Aceh seperti disepakati dalam Konvensi Jenewa. Namun dia berpesan seyogyanya jurnalis yang meliput di Aceh untuk memberitakan secara adil dan seimbang tentang kondisi yang sebenarnya terjadi. "Tidak seperti yang selama ini dilakukan, beritanya banyak yang sepihak," ucap dia. Ecep - Tempo News Room

Berita terkait

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

6 menit lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

7 menit lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

8 menit lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Guinea: Elkan Baggott dan Dewangga Pilihan Tepat Gantikan Rizky Ridho dan Justin Hubner?

8 menit lalu

Indonesia vs Guinea: Elkan Baggott dan Dewangga Pilihan Tepat Gantikan Rizky Ridho dan Justin Hubner?

Mohammad Kusnaeni mengungkapkan masalah yang bisa menghampiri Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga pada laga Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

9 menit lalu

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

9 menit lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Lanjutan Praperadilan Panji Gumilang, Para Pihak Akan Sampaikan Bukti Hari Ini

10 menit lalu

Sidang Lanjutan Praperadilan Panji Gumilang, Para Pihak Akan Sampaikan Bukti Hari Ini

Sidang praperadilan yang diajukan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang dilanjutkan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

16 menit lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Mahalini Dapat Kejutan Bridal Shower 2 Bulan Lalu, Kakak Ipar: Akhirnya Bisa Diposting

24 menit lalu

Mahalini Dapat Kejutan Bridal Shower 2 Bulan Lalu, Kakak Ipar: Akhirnya Bisa Diposting

Setelah disimpan selama hampir 2 bulan, foto-foto bridal shower Mahalini akhirnya dibagikan ke publik menjelang pernikahannya dengan Rizky Febian.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, per Gram di Level Rp 1.310.000

27 menit lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 3.000, per Gram di Level Rp 1.310.000

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu bila dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Senin pekan lalu.

Baca Selengkapnya