TEMPO.CO, - Sabtu, 31 Desember. Jam dinding menunjuk pukul 13.30 WIB. Malam jelas masih terlalu jauh. Tapi keramaian menyambut pergantian tahun dengan bekal trompet serta aneka masakan dan buah sudah tampak di ruang besuk rumah tahanan itu.

"Ini untuk ditiup pas jam 24 nanti," kata seorang pembesuk menunjuk trompet yang ingin diserahkan kepada kerabatnya, satu di antara penghuni rumah tahanan itu.

Mindo Rosalina Manulang, terpidana kasus suap Wisma Atlet, termasuk yang ceria menyambut malam pergantian tahun yang baru lalu. Sejak pagi, dia kerap melantunkan nyanyian lagu-lagu daerah dengan suara cukup keras. "Lagi happy dia hari ini," ujar seorang penghuni tetangga Rosa.

Rosa sendiri disebutkan menerima seorang pengunjung pada jam kunjungan pagi, sekitar pukul 10. Tapi Mindo tak menerima kunjungan di ruangan itu. "Bukan di ruangan umum seperti ini bertemunya. Ruangan khusus yang harus bayar," katanya.

Ada sejumlah nama sosialita di penjara itu, selain Mindo. Malinda Dee, terdakwa kasus penggelapan dana nasabah Citibank, dan Nunun Nurbaetie, tersangka dalam kasus cek pelawat di Dewan Perwakilan Rakyat, adalah dua di antaranya.

Tak seperti Mindo, keduanya tak tampak gembira di ruang itu hingga jam besuk berakhir sore harinya. Ditemui secara terpisah di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI, Kepala Rumah Tahanan Pondok Bambu Herlin Chandrawati mengatakan Nunun kembali jatuh sakit pada Sabtu dinihari lalu.

Tekanan darahnya meninggi hingga 180/100. "Nunun dilarikan ke Rumah Sakit Polri Gedung Cendrawasih lantai 1 kamar nomor 4 dengan pengawalan petugas KPK," kata Herlin. Hingga tadi malam, Nunun masih dirawat di rumah sakit.

Herlin menegaskan, selama ini dia tidak memberi keistimewaan kepada Nunun di ruang tahanannya. Nunun ditempatkan di Paviliun Dahlia, yaitu bagian rumah tahanan yang berisi kamar-kamar seluas 2,7 x 2 meter untuk dua orang dan bebas asap rokok sesuai dengan rekomendasi dokter.

Di sana Nunun sekamar dengan Heni Farida, yang terjerat kasus pemalsuan surat. "Kamar beliau tak jauh dari kamar Malinda Dee," katanya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Tasman Tahir menegaskan hal yang sama. "Dia kami perlakukan sama dengan yang lain. Dokter yang memeriksa dan meminta untuk dirujuk ke rumah sakit juga dokter dari KPK," ujarnya.

DIMAS SIREGAR | AMANDRA MUSTIKA | ATMI PERTIWI