TEMPO.CO, Timika - Dua kelompok warga di Kampung Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, sejak Minggu, 25 Desember 2011, terlibat perang panah. Pada Senin pagi, 26 Desember 2011, kedua kelompok yang bertikai sudah bersiap-siap melanjutkan perang.
Menurut seorang warga Banti, Marten Beanal, perang terjadi akibat pembunuhan seorang warga pada dua minggu lalu. "Perang dimulai kemarin (Minggu) antara marga Natkime, Omaleng, dengan Mom," kata Marten.
Menurut Marten, warga sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Tembagapura. "Kapolsek kemarin sudah ke lokasi. Tapi sekarang belum ada pasukan keamanan," kata Marten.
Kampung Banti terletak dekat areal konsesi PT Freeport Indonesia di Tembagapura. Pada 2008, warga Kampung Banti terlibat perang dengan Warga Kimbeli akibat terbunuhnya seorang warga.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Mimika Komisaris Mada Indralaksanta membenarkan terjadinya bentrokan di Mimika. “Kita masih mengandalkan satuan tugas obyek vital nasional yang ada di atas untuk mengatasi bentrokan,” kata Mada.
Menurut Mada, saat ini ada sekitar 650 polisi yang mencoba menenangkan situasi di Kampung Banti. Mada juga bakal menerjunkan 30 personel tambahan untuk memperkuat pasukan yang ada di Kampung Banti.
TJAHJONO EP
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya