Kapolda Jabar: Memang Ada Gereja Yasmin di Bogor?

Reporter

Editor

Minggu, 25 Desember 2011 10:20 WIB

Direktur Ketahananan Seni Agama dan kemasyarakatan Kemendagri Budi Prasetyo (ki-ka), Kesbang Jawa Barat Achdiyat, Sekretaris Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan, Ketua Ombudsman Danang Girindrawardana, dan Anggota Ombudsman Budi Santoso. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno enggan memberikan penjelasan gamblang ihwal perkembangan terakhir isu perayaan Natal jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bakal Pos Yasmin, Kota Bogor, 25 Desember 2011. Alih-alih menjawab Putut malah menanyakan keberadaan gereja tersebut.

"Di mana itu? Memang ada gereja Yasmin di sana (Kota Bogor)? Coba cek di sana ada nggak?" ujar Putut menjawab Tempo usai misa malam di GKI Taman Cibunut, Jalan Van de Venter, Kota Bandung, sambil langsung melangkah masuk ke dalam bus yang membawa rombongannya, Sabtu malam 24 Desember 2011.

Beberapa saat sebelumnya, saat meninjau acara serupa di Gereja Katedral Santo Petrus, Jalan Merdeka, bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Putut juga enggan terbuka. Jenderal bintang dua ini memang sempat tampak hendak angkat bicara menjawab ihwal ini. Namun tiba-tiba Heryawan memotong. "Itu nanti saja, kita sekarang hening dulu, aman dulu, ya, oke," ujar Heryawan.

Putut memilih bungkam. "Itu kan sudah dijelaskan Humas waktu gelar pasukan (Kamis 22 Desember)," kata dia sambil mengikuti Heryawan masuk ke dalam bus. Sesaat sebelumnya, kedua pejabat ini mengaku menjamin pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal di Jawa Barat. "Kami menjamin pelaksanaan ibadah umat Kristiani di Jawa Barat, mudah-mudahan tidak terjadi hal yang diinginkan," ujar Heryawan. "Sudah menjadi kewajiban kami supaya pelaksanaan ibadah berlangsung aman dan lancar," kata Putut kepada Pastur Kepala Gereja Katedral Romo Leo V.B. Malam ini.

Jemaat GKI Bakal Pos Yasmin menyatakan tidak akan merayakan Natal di gedung serbaguna, Harmony Yasmin Center, seperti diminta Pemerintah Kota Bogor, bukannya di gedung Gereja Yasmin. "Ibadah tidak akan ke Harmoni. Kalau Wali Kota masih saja membangkang, kami ibadah di rumah jemaat. Dan atas pelarangan ini biarlah dunia tahu," ujar juru bicara GKI Bapos Yasmin, Bona Singgalinging, Sabtu, 24 Desember 2011.

Bona menanggapi surat dari kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bogor Nomor 452.1/1946 Kesbangpol tanggal 23 Desember 2011 yang tidak mengizinkan ibadah di Gereja Yasmin. Bona justru menunjuk hasil Rapat Koordinasi Khusus Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan, Kamis lalu, yang disebutnya tidak mengeluarkan kesepakatan pemindahan lokasi ibadah ke tempat lain.

Jemaat GKI Bakal Pos Yasmin rencananya menggelar kebaktian Natal pada Minggu, 25 Desember 2011, pukul 08.00. Sejak gedung gereja disegel dan dicabut izinnya, jemaat itu harus beribadah di atas trotoar atau di lapangan, dan belakangan di rumah salah seorang jemaat.

ERICK P. HARDI



Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya