Kawanan Banteng Masuk Pemukiman Warga di Malang  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Desember 2011 17:48 WIB

wordpress.com

TEMPO.CO, Malang - Kawanan banteng (Bos javanicus) turun dari kawasan hutan dan memasuki pemukiman warga di Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jumat, 23 Desember 2011.

Tiga ekor banteng yang terdiri dari seekor banteng jantan, betina, dan anaknya turun dan membuat panik warga. "Untung banteng tak mengamuk," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Pemkab Malang, Bagiyo Setiono.

Kini petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam III Jawa Timur menenangkan warga agar tak terjadi konflik antara banteng dan warga. Sebelumnya, tiga bulan lalu, seorang warga tewas diseruduk banteng liar. Warga kemudian menyembelih satwa langka tersebut dan membagikan dagingnya ke seluruh warga setempat.

Kawanan banteng tersebut, katanya, memasuki ladang ketela pohon warga setempat. Warga menganggap banteng tersebut turun ke pemukiman untuk mencari pakan rumput yang tumbuh di ladang warga.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur, Sunandar Trigunajasa, mengatakan kawasan hutan lindung di Tirtoyudo adalah habitat kawanan banteng liar. Pada 1994 terdata jumlah banteng mencapai 20 ekor. "Kemudian lama tak terlihat," katanya.

Hingga kini, tak diketahui secara pasti berapa jumlah banteng di hutan Malang selatan tersebut. Namun, ia mengingatkan warga agar tak membunuh dan menangkap satwa liar yang dilindungi tersebut. Para pelaku diancam hukuman penjara dan denda.

Ketua ProFauna Indonesia Rosek Nursahid menilai habitat banteng terdesak pemukiman dan ladang penduduk. Sepuluh tahun terakhir, populasi banteng tinggal lima ekor. Bahan pakan menipis menyebabkan banteng turun ke pemukiman.

Rosek mengusulkan agar habitat banteng ditetapkan sebagai lahan konservasi khusus banteng karena binatang itu merupakan satwa langka. Populasi banteng di Jawa Timur terus turun secara drastis hingga tersisa 10 persen. "Kementerian Kehutanan harus membuat kawasan konservasi khusus banteng di Malang," ujarnya.

Rosek menambahkan, kini pemerintah perlu meneliti kawasan hutan yang tepat sebagai kawasan konservasi, terutama hutan yang jauh dari pemukiman dan tak pernah ada konflik dengan manusia.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya