TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Amin Rais kembali menegaskan keinginanannya untuk menggandeng calond ari militer dalam pemilihan presiden 2004 mendatang. "Kita tetap ingin menggandeng militer yang demokratis, merakyat dan tentunya dia harus sudah pensiun. Militer tetap diperlukan untuk memulihkan kondisi bangsa ini," kata Amin usai menerima kunjungan Nurcholis Madjid di rumahnya di Sleman Yogyakarta, Rabu (24/12).Amin Rais menyatakan, komposisi kepemimpinan nasional mendatang masih membutuhkan peran militer sehingga tetap berkeinginan menggandeng militer sebagai pasangannya untuk menjadi wakil presiden. Dikatakan Amin, pihaknya memang telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh militer. Namun dia tidak bersedia menyebutkan tokoh-tokoh yang telah diajak bertemu. Amin juga tidak bersedia menyebut siapa yang akan dijadikan patnernya sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan presiden langsung mendatang. "Kita lihat saja nanti. Kalau sudah tiba waktunya, tentu akan diumumkan," kata Amin.Dalam pertemuannya dengan Nurcholis Madjid, Amin mengaku tidak membuat kesepakatan-kesepakatan. Pertemuan dengan Nurcholis, kata Amin, hanya pertemuan dan silahturahmi biasa dari dua sahabat yang dulu sama-sama menimba ilmu di Chicago, USA. "Tidak ada pembicaraan khusus. Kita ini sabahat sejak masih di Chicago. Jadi ini hanya kangen-kangenan biasa," kata Amin. Syaiful Amin - Tempo News Room