TEMPO Interaktif, Jayapura - Pemerintah Kabupaten Paniai mengantisipasi serangan balasan yang kemungkinan dilancarkan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Devisi II Makodam Pemka IV Paniai ke permukiman padat penduduk.
“Kita antisipasi itu, ya mungkin tidak tidur sampai pagi. Serangan itu bisa saja terjadi. Apalagi mereka pasti marah karena markas mereka dibakar habis,” kata Kepala Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Paniai, FX Mote, Selasa, 13 Desember 2011 malam.
Ia mengatakan, pemerintah belum mendapat data resmi berapa jumlah korban dalam baku tembak antara brimob dan OPM. “Nanti besok kami akan cek kepastiannya, berapa yang luka dan tewas, tapi saya khawatir bisa saja para korban dimakamkan di hutan. Kalau sudah begitu, kita pasti tidak akan dapat datanya,” ujarnya.
Lokasi kejadian kontak senjata dengan ibu kota Kabupaten Paniai tidak begitu jauh. Letupan senjata terdengar jelas. Begitu pula asap ketika rumah markas OPM dibakar, terlihat membubung ke udara. “Lokasinya tidak begitu jauh. Tadi kita rapat dari siang sampai sore ini. Kami juga tahu ada penembakan, tapi tidak bisa berbuat banyak. Biarlah kepolisian yang menanganinya.”
Pemerintah secepatnya akan mengambil langkah penting untuk menyelamatkan warga yang rumahnya dibakar. “Kita akan lihat besok apa yang akan diambil. Untuk kondisi saat ini di Enarotali, pusat Kota, semuanya warga dalam kondisi ketakutan, kita siaga jangan sampai terjadi apa-apa,” ucapnya.
Ia tak mau berspekulasi banyak korban tertembak merupakan upaya OPM menarik simpatik publik. “Saya tidak tahu, karena saya tidak lihat korbannya. Bisa saja itu benar, mereka kan jauh di hutan. Kejadian di tengah hutan, bagaimana kita bisa tahu. Saya kira mereka juga tidak akan membawa korban tertembak ke rumah sakit, karena itu sama dengan menyerahkan diri,” urai Mote.
Juru Bicara TPN/OPM Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, Leo Yeimo mengatakan, setelah serangan beruntun sejak pagi hingga siang, puluhan korban berjatuhan dari pihaknya. “Ada sekitar 20 yang terluka, belum tahu berapa yang meninggal dan berapa yang luka, besok saya akan ambil datanya dan kasih ke media,” kata Leo Yeimo.
Kepolisian Paniai belum dapat memberikan data resmi terkait jumlah korban luka maupun meninggal. Saat dihubungi Tempo, Kepala kepolisian Resor Paniai Janus Siregar tak menjawab panggilan telepon. Begitu pula dari kepolisian daerah Papua.
Dalam keterangannya kepada Tempo siang tadi, Kepala Kepolisian Resor Paniai Ajun Komisaris Besar Polisi Janus Siregar mengatakan dari pihak keamanan, tertembak satu orang. “Dari pihak kita satu tertembak dikaki kanan, anggota tersebut sementara dirawat medis, namanya Brigadir Supono,” kata Siregar.
JERRY OMONA
Berita terkait
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti
19 hari lalu
Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua
Baca SelengkapnyaTNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM
19 hari lalu
TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis
20 hari lalu
Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSetelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo
14 Maret 2023
Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda
1 Maret 2023
Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.
Baca SelengkapnyaSusi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua
1 Maret 2023
Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?
Baca SelengkapnyaPesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?
11 Februari 2023
Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang
27 Maret 2022
Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI
21 September 2021
Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.
Baca SelengkapnyaTNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang
21 September 2021
Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.
Baca Selengkapnya