Diduga Stres, Wakapolsek Jatinom Habisi Ayahnya

Reporter

Editor

Senin, 12 Desember 2011 16:55 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong

TEMPO Interaktif, Klaten - Seorang warga Desa Krajan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, bernama Yoto Wiratmo tewas lantaran dianiaya, Senin 12 Desember 2011. Ironisnya, sang penganiaya adalah anak kandungnya yang menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Sektor Jatinom berpangkat inspektur satu.

Kepala Kepolisian Resort Klaten, Ajun Komisaris Besar Kalingga Rendra Raharja, mengakui bahwa anak kandung korban, Iptu M, merupakan pelaku penganiayaan. Diduga Iptu M tengah mengalami depresi sehingga mengamuk.

Selain ayahnya, lima warga juga mengalami luka dalam kejadian yang berlangsung pada Minggu malam tersebut. “Saat ini dia tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Klaten,” kata Kalingga.

Menurut Sutopo, salah seorang warga setempat, kejadian tersebut bermula saat Iptu M pulang dari kantornya pada Minggu malam. Sesampai di depan rumahnya yang terletak di Desa Glagah, Iptu M berteriak-teriak.

Ayahnya yang kebetulan tengah berada di rumah pelaku keluar mencoba menenangkan “Tapi ayahnya justru dipukuli,” kata Sutopo.

Melihat kejadian tersebut, beberapa warga mencoba melerai. Mereka segera melarikan Yoto ke Rumah Sakit Umum Suraji Tirto Nagoro. Saat melerai, lima warga setempat juga sempat menjadi korban amukan pria yang sudah satu tahun menjabat sebagai Kapolsek Jatinom tersebut. Mereka hanya perlu menjalani rawat jalan. “Lukanya tidak begitu parah,” kata dia.

Menurutnya, amukan dari Iptu M tersebut baru terhenti setelah diamankan oleh petugas Polsek Jatinom. Setelah menjalani pemeriksaan di kepolisian, bapak tiga anak tersebut segera dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Klaten.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

35 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya