TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Tim Pengarah Rapat Kerja Nasional I PDIP Andreas Pareira mengatakan partainya akan melakukan langkah antisipasi kecurangan pemilu sejak dini.
Berbagai langkah antisipasi ini akan menjadi salah satu agenda pembahasan dalam rapat kerja kali ini. "Kami ingin mengantisipasi agar kejadian 2009 tidak lagi terulang," ujarnya kepada wartawan di Restoran Bumbu Desa, Ahad malam, 11 Desember 2011.
Acara rakernas yang berlangsung di Hotel Harris Bandung ini rencananya akan diikuti oleh sekitar 1.200 orang kader PDIP seluruh Indonesia. Selain dihadiri seluruh pengurus DPD dan DPC se-Indonesia, seluruh kepala daerah yang berasal dari PDIP juga hadir.
Dalam acara pembukaan, beberapa tokoh partai lain juga diperkirakan akan hadir. "Di antaranya Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera dan Ketua Umum Gerindra," ujarnya.
Acara yang berlangsung 11-14 Desember ini rencananya akan membahas tiga agenda utama. "Pertama evaluasi program kerja, kedua penyusunan program kerja 2,5 tahun ke depan dan ketiga analisis dan antisipasi situasi politik ke depan," ujar Andreas.
Ia mengatakan partainya akan mengantisipasi lebih dini kecurangan pemilu terutama terkait penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara untuk kepentingan partai yang saat ini berkuasa.
Belajar dari pengalaman 2009 lalu, ujarnya, dua tahun menjelang pemilu, APBN kerap dijadikan sarana untuk melakukan pencitraan politik dan sumber dana kampanye. "Program seperti PNPM Mandiri dan Bantuan Langsung Tunai itu merupakan contoh money politics yang terlegalisasi," ujarnya.
Untuk program kerja dua tahun ke depan, Andreas mengatakan partainya dalam jangka pendek berencana segera menyelesaikan penyaringan calon legislatif untuk Pemilu 2014. "Sehingga akhir 2012 kami harapkan kami sudah punya Daftar Caleg Sementara," ujarnya.
Untuk itu, ia mengatakan, PDIP akan membahas soal mekanisme penetapan calon legislatif. "Kami akan membahas seperti apa mekanismenya, bagaimana komposisi antara pengurus struktural DPD dan DPC dengan kader atau simpatisan yang memang memiliki kemampuan, modal dan popularitas sebagai caleg," tuturnya.
Pembahasan ini, menurutnya, penting terkait usulan PDIP dalam pembahasan Revisi Undang-Undang Pemilu yang sedang berjalan di DPR. PDIP sendiri mengusulkan untuk menggunakan sistem proporsional tertutup. "Keputusan untuk mengusung sistem ini sudah diputuskan dalam kongres di Manado yang lalu," ujarnya.
Ia mengatakan, mekanisme rekrutmen diperlukan untuk memastikan tidak ada gejolak di tingkat bawah. "Karena dengan sistem seperti ini, pengurus struktural merasa bahwa mereka yang lebih berhak untuk menjadi caleg, sementara kader nonpengurus struktural yang punya kemampuan juga merasa kesempatan mereka akan tertutup," ujarnya.
Karena itu, ia melanjutkan, PDIP akan membahas mekanisme terbaik yang akan digunakan dalam pencalegan. "Salah satu model yang bisa digunakan seperti sistem konvensi kecil-kecilan di internal," ujarnya.
FEBRIYAN
Berita terkait
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan
41 hari lalu
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaRicuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu
1 Maret 2024
Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.
Baca SelengkapnyaTim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia
1 Maret 2024
Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya
28 Februari 2024
Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?
20 Februari 2024
Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.
Baca SelengkapnyaTugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD
16 Februari 2024
Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?
Baca SelengkapnyaTren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo
14 Februari 2024
Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?
Baca SelengkapnyaJika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya
12 Februari 2024
Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu
12 Februari 2024
Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.
Baca SelengkapnyaPemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS
9 Februari 2024
Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.
Baca Selengkapnya