TEMPO Interaktif, Gorontalo - Brigadir Dua Ferliyanto Kaluku, anggota Brigade Mobil (Brimob) yang menjadi korban penembakan di Puncak Jaya, Papua, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Pentadio, Gorontalo, Senin, 5 Desember 2011.
Bripda Ferliyanto Kaluku bersama dua anggota Brimob lainnya, yakni Bripda Eko Apriansyah dan Briptu Syukur, menjadi korban dalam baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata pada Sabtu, 3 Desember 2011. Kontak senjata terjadi di Kampung Wandinggobak, Puncak Jaya.
Pemakaman secara militer dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Brimob Polda Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Saktianto. Sebelum acara pemakaman dimulai, Bripda Ferliyanto Kaluku mendapat pangkat Briptu Anumerta atas jasa-jasanya selama menjalankan tugas sebagai anggota Kepolisian RI.
"Briptu Ferliyanto Kaluku telah memberikan darma dan bakti kepada persada Ibu Pertiwi," kata Kasat Brimob Polda Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Saktianto, dalam sambutannya di pemakaman.
Erni Polimoha, ibu dari Briptu Ferliyanto Kaluku, tak kuasa menahan tangis saat melihat jasad anaknya dimasukkan ke liang lahat. Ia bahkan nyaris pingsan dan hanya bisa duduk melihat suasana pemakaman anaknya.
Kepala Satuan Satu Gegana Mabes Polri, Komisaris Besar Wahyu Widodo, mengaku bahwa pribadi Briptu Ferliyanto Kaluku sangat baik dan disiplin dalam menjalankan tugas. "Almarhum adalah anggota Brimob Kelapa Dua yang masuk tim penjinak bom dan baru bertugas selama satu tahun lebih, sebelum akhirnya ditugaskan ke Papua," kata Kombes Wahyu Widodo.
CHRISTOPEL PAINO
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya