Hendardi Menilai Polisi Salah Alamat

Reporter

Editor

Selasa, 23 Desember 2003 08:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Hendardi menilai rencana pemanggilan dirinya oleh pihak kepolisian salah alamat. Sebagai abdi masyarakat, kinerja polisi perlu dikontrol oleh masyarakat. “Kok nggak mau dikontrol, orang yang mengontrol malah dipanggil,” kata Hendardi kepada reporter Tempo News Room melalui telepon, Jumat (10/8) malam. Lebih lanjut Hendardi mengatakan, “Saya bukan berbicara atau mengerti mengenai Tommy. Yang saya lakukan adalah mengontrol kinerja kepolisian.”

Apabila polisi tetap memanggilnya sebagai saksi, maka alasannya harus jelas. Dia pun hanya akan berbicara seputar sorotan kinerja polisi, tidak lebih. Ia pun membantah tidak mendukung pihak kepolisian menangkap Tommy. “Saya bukan tidak mendukung, saya malah ingin Tommy segera ditangkap itu arah pernyataan saya. Yang saya lakukan bukan untuk membela Tommy, tapi mengontrol kinerja kepolisian agar Tommy segera ditangkap,” tegas Hendardi.

Pihak kepolisian, kata dia, seringkali bicara tanpa didukung fakta yang jelas. Tommy misalnya dituduh bekerja sama dengan GAM. “Karena publik tahu antara Tommy dan GAM memiliki kepentingan dan ideologi yang berbeda. Polisi harus didukung oleh fakta-fakta sehingga logika publik menjadi benar. Bukan asal-asalan seperti itu,” papar Hendardi. Polisi memberi asumsi bahwa mereka mengetahui Tommy berhubungan dengan keluarganya, atau sebaliknya. Asumsi itu semestinya dijawab dengan segera memeriksa seluruh keluarga Tommy secepatnya. “Kenapa harus menunggu tiga hari, sudah ratusan hari dia hilang, kenapa harus ditambah tiga hari lagi. Logika saya tidak masuk,” papar Hendardi.

Hendaknya pihak kepolisian kata Hendadri, tak lagi memonopoli kebenaran dengan menangkap dan memeriksa tersangka tanpa pendampingan dari pengacara. Karena dalam KUHP dinyatakan bahwa tersangka, apalagi itu untuk kasus yang berat dan besar, harus didampingi oleh pengacara. “Jangan belakangan-belakangan baru disediakan. Polisi jangan mau menangnya sendiri,” tandasnya.

Seperti diwartakan, Kadispen Polda Metro Jaya Kombes Polisi Anton Bachrul Alam, Jumat pekan lalu mengatakan polisi akan memanggil sejumlah tokoh untuk diperiksa sebagai saksi. “Kalau dia berbicara masalah sesuatu, berarti banyak mengetahui. Kita akan panggil sebagai saksi, apakah benar yang dia bicarakan. Kalau tak benar, maka banyak pasal KUHP yang dilanggar,” demikian Kadispen. (SS Kurniawan)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

2 menit lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

6 menit lalu

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

Bank Raya mencetak laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 9,16 miliar atau tumbuh 109,56 persen yoy.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

19 menit lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

19 menit lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

19 menit lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

26 menit lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

28 menit lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

34 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

52 menit lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

1 jam lalu

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo

Baca Selengkapnya