Polisi Sulit Ungkap Penembak Gelap di Papua

Reporter

Editor

Kamis, 10 November 2011 00:58 WIB

Polisi menangkap orang yang menghadiri acara Kongres Rakyat Papua di Abepura, Jayapura. REUTERS

TEMPO Interaktif, Jakarta -Polisi masih kesulitan untuk mengungkap para pelaku penembakan di Papua. Beberapa penembakan dilakukan kelompok bersenjata dari dalam hutan dan sangat mengenali medan.

"Kita masih kesulitan mengungkap penembak liar ini," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Usad Usman Nasution saat ditemui, Rabu, 9 November 2011.

Usad juga menyatakan, dalam peristiwa penembakan ini pihaknya sulit mencari saksi dan pelakunya. Ia juga menyatakan, pihak kepolisian telah mencoba dengan mengubah teknik dan taktik untuk mengungkap para penembak gelap ini. Ia juga menyatakan, di Papua ada banyak kelompok liar bersenjata.

Dalam proses pengungkapannya, Tim Labfor kepolisian tidak hanya menerima proyektil saja. Tim ini turut ikut ke tempat kejadian untuk melihat gambaran. Dari kegiatan ini, diharapkan dapat ditemukan jenis senjata, lokasi penembak, dan bukti lainnya. Akan tetapi, Saud menyatakan, Mabes Polri hingga kini belum menerima hasil temuan tim Labfor terkait beberapa penembakan yang terjadi.

Khusus di Freeport, Saud menyatakan, beberapa penembakan sejak tahun 2009 -2011. Ia juga memaparkan beberapa korbannya antara lain dua orang aggota polisi yang meninggal, 20 orang polisi mengalami lukaa, tujuh orang karyawan meninggal dan 19 lainnya mengalami luka-luka.

Pernyataan serupa juga disampaikan Kepala Pusat Penerangan Polri, Boy Rafli yang menyatakan, di Papua kelompok bersenjata memang berjumlah banyak dan kerap menjadi sumber masalah. Bahkan, ia menyatakan, ada keterlibatan OPM pada beberapa gerakan penembakan ini.

Pengungkapan dan pengejaran juga tidak menemukan hasil dengan cara menggunakan anggota polisi yang berasal dari Papua. "Geografis tiap medan berbeda, bila tidak dari daerah itu tetap akan kesulitan," katanya. Para penembak ini sangat dikenal mampu menghilang di hutan karena memahami dengan baik medan dan terbiasa dengan situasi dan cuaca Papua.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya