TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi IV DPR RI secara resmi telah mengeluarkan pernyataan sikap yang isinya meminta penundaan penjualan 42 persen saham Indosat milik pemerintah kepada Singapore Technology Telemedia. Sikap ini telah dikirimkan kepada Ketua DPR yang ditembuskan kepada Presiden dan Wakil Presiden serta menteri-menteri terkait. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV Erman Sumarno kepada wartawan usai bertemu dengan para pemegang saham Indosat di gedung Indosat, Jumat (27/12) malam. “Isinya, sikap resmi DPR ini untuk menunda dan mengkaji penjualan itu. Jika sangat merugikan bangsa dan negara, harus dibatalkan,” kata dia. Surat bertanggal 27 Desember ini, selanjutnya ditandatangani dan diantar langsung oleh Wakil Ketua DPR A.M. Fatwa. Menurut Erman, belum ada tanggapan dari para pemegang saham atas sikap DPR itu. Diharapkan, lanjut dia, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas Indosat segera memberi merespons positif. Erman juga meminta agar RUPS yang digelar hari ini tidak memutuskan dulu soal penjualan saham Indosat. Alasannya, karena masih ada masalah yang belum terpecahkan. Permintaan itu, menurut dia, sudah coba dinegoisasikan, dibicarakan dan diberikan pemahaman. “Tapi ternyata tetap dilaksanakan,” katanya meninggi. Erman mengungkapkan, DPR akan berkonsultasi kembali jika RUPS kali ini ternyata memutuskan segala sesuatu tentang divestasi Indosat. Seperti diketahui, divestasi 42 persen saham milik pemerintah di PT Indosat telah berhasil digaet oleh ST Telemedia. Hari ini, digelar RUPS dengan agenda perubahan anggaran dasar dan perubahan susunan anggota direksi dan komisaris. Tapi, langkah ini menimbulkan penolakan karyawan perusahaan itu. Sejumlah kalangan dan beberapa anggota DPR, termasuk Ketua MPR Amien Rais, menilai penjualan saham itu dapat membahayakan keselamatan negara karena jatuhnya aset-aset strategis ke tangan asing. (Yura Syahrul–Tempo News Room)