TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia berkeras Kongres Rakyat Papua III ilegal. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen M. Taufik, menyatakan bahwa kongres tidak memiliki izin dari Polda Papua. "Tidak ada izin sama sekali dari Polda Papua," ujarnya kepada Tempo, Senin 7 November 2011.
Sebelumnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan bahwa Kongres Rakyat Papua III 19 Oktober lalu sudah mengantongi izin dari Polda Papua. Menurut penelusuran Komnas HAM, penyelenggaran kongres sudah meminta izin kepada Polda, sehingga aksi pembubaran paksa yang dilakukan polisi tak semestinya dilakukan.
Kongres ini akhirnya berakhir ricuh. Tiga peserta kongres akhirnya meregang nyawa setelah polisi melakukan aksi penembakan untuk membubarkannya. Selain itu ratusan anggota kongres juga diamankan kepolisian dan beberapa di antaranya mengalami luka-luka akibat penyiksaan. Komnas HAM pun menyatakan adanya pelanggaran HAM dalam kejadian ini.
Polisi berdalih aksi ini dilakukan setelah dalam kongres dilakukan proklamasi pembebasan Papua dan juga pengangkatan Presiden dan Perdana Menteri. Polisi menyatakan kongres ini terkait aksi makar.
Taufik menyatakan kongres ini tak mengantongi izin sama sekali. Namun ia mengakui bahwa penyelenggara kongres sudah menyurati Polda Papua untuk meminta izin agar kongres bisa terselenggara. "Tapi ditolak oleh intel Polda Papua," ujar dia. Ia mengatakan tidak mungkin polisi melakukan pembubaran secara paksa jika memang kongres sudah melalui prosedur yang benar.
Ia menambahkan polri sendiri saat ini tengah menyelidiki kemungkinan terjadinya kesalahan standar operasional prosedur dalam aksi ini. Menurut dia, polri juga belum menerima laporan hasil investigasi yang dilakukan oleh Komnas HAM. "Biasanya kan kita koordinasikan, komunikasikan, dan lihat temuannya apakah sama dengan temuan tim Polri," ujar dia.
FEBRIYAN
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya