Kontroversi Komodo, New7Wonders Serang Balik

Reporter

Editor

Jumat, 4 November 2011 16:45 WIB

Duta komodo Jusuf Kalla saat teleconference dengan Direktur The New 7 Wonders of Nature, Jean Paul De La Fuente. TEMPO/Amston Probel

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengakuan dari orang kedua di New7Wonders (N7W), Jean Paul de la Fuente, menuai banyak tanya setelah gencar berita kebohongan lembaga itu. "Pejabat Indonesia itu sangat marah dan menyerang kami dengan tuduhan-tuduhan palsu," kata dia dalam diskusi jarak jauh dengan wartawan di Gedung PMI, Jumat 4 November 2011.

Jean mengatakan ada oknum yang sengaja melakukan tindakan tertentu pada organisasi N7W supaya masyarakat tidak percaya. "Yang jelas tuduhan-tuduhannya itu salah," kata dia.

New7Wonders pernah bekerja sama dengan seorang pejabat Indonesia selama dua tahun. Pejabat itu bertindak sebagai suporter official committee. Namun di tengah perjalanan ada ketidaksesuaian tindakan pejabat itu dengan ketentuan dan prinsip N7W. Akhirnya N7W memutuskan hubungan kerja sama tersebut. "Tidak menghormati kesepakatan dan aturan main," katanya.

Jean menolak menjelaskan secara terperinci perlakuan pejabat yang dianggap tidak sesuai itu. Ia mengatakan pejabat itu pernah membawa rombongan ke kantornya di Zurich, Swiss, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kunjungan rahasia itu untuk menyelidiki keberadaan N7W.

"Ini cara tidak bijak dan baik, memakai uang pemerintah untuk membawa rombongan, menginvenstigasi yang tidak benar. Terserah masyarakat Indonesia yang mempertanyakan itu, kami tidak pernah diserang oleh Pemerintah Indonesia, tapi hanya elemen tertentu dalam pemerintahan itu," kata Jean.

Pengacara pejabat itu juga telah mengirim surat protes pencabutan kerja sama kepada N7W. Tapi surat itu tidak dibalas karena mereka menganggap itu bukanlah kewajiban. Apalagi pengacara itu dibayar pakai uang pemerintah. "Kalau dibalas akan banyak uang negara Indonesia yang keluar," katanya.

"Aku telah membaca surat Duta Besar Indonesia di Swiss, sangat tidak masuk akal, padahal Dubes itu belum pernah mengklarifikasi persoalan dengan mereka. Di Swiss ini bukan tindakan yang baik," katanya.

Jean mengatakan dari 37 official committee yang bekerja sama dengan N7W, hanya dari Indonesia yang menuai masalah. Keputusan itu diambil untuk menyelamatkan posisi Komodo. "Antara official committee dan komodo, itu keputusan tepat," katanya.

Jean bangga karena sekarang Komodo memiliki dukungan positif dari berbagai pihak. Itu merupakan pencapaian yang tidak disangka. "Sekarang komodo banyak dukungannya," kata dia.

ILHAM

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

20 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

35 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

45 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya