TEMPO Interaktif, Jakarta - Artis sinetron Desy Ratnasari dan penyanyi Syahrini masuk sebagai dua orang paling populer sebagai calon Wakil Wali Kota Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan survei yang dilakukan Tim Pemenangan Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Desy menempati urutan teratas, kemudian disusul Syahrini.
“Meski Desy dan Syahrini paling populer, tapi tingkat elektabilitas dua artis ini rendah, di bawah para birokrat dan politikus yang namanya juga masuk,” ungkap Ketua Deputi Pendidikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat, Deden Muhlisin, saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 November 2011.
Menurut Deden, meski menempati urutan pertama dan kedua, elektabilitas Desy dan Syahrini masih di bawah lima besar. Selain memperhatikan tingkat elektabilitas, PKS juga akan mempertimbangkan kapabilitas dan kapasitas nama-nama yang terjaring.
“Tidak hanya popularitas dan elektabilitas, kapabilitas dan kapasitasnya juga dipertimbangkan,” ungkap bekas Anggota DPRD Kota Sukabumi ini.
Survei tersebut dilakukan lembaga independen di luar PKS yang dilakukan sebulan terakhir pada 21 nama. Dari 21 nama yang muncul, enam di antaranya adalah kader atau pengurus PKS Sukabumi dan Jawa Barat, serta 15 sisanya dari luar, baik politikus partai lain, birokrat, dan tokoh masyarakat.
Survei tahap pertama ini akan kembali diperbarui dalam tiga bulan ke depan hingga menjelang penentuan calon yang diusung PKS. “Kesepakatan partai adalah calon walikotanya orang PKS dan wakil walikotanya dari luar,” jelas anggota Tim Pemenangan Pilkada Sukabumi ini.
PKS mulai melakukan penjaringan bakal calon untuk Pilkada Kota Sukabumi yang akan digelar Februari 2012. Pilkada rencananya digelar bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat. “Calon dalam Pilgub yang diusung juga akan berpengaruh dalam pemilihan wali kota,” tambah Deden.
ISHOMUDDIN
Berita terkait
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas
6 Januari 2018
Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.
Baca SelengkapnyaJenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan
6 Januari 2018
Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.
Baca SelengkapnyaPengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal
6 Januari 2018
Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.
Baca SelengkapnyaGolkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018
6 Januari 2018
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaEmpat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung
5 Januari 2018
Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.
Baca SelengkapnyaPilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat
4 Januari 2018
BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.
Baca SelengkapnyaGerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim
27 Desember 2017
Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas
26 Desember 2017
Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
17 Desember 2017
Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora
22 November 2017
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.
Baca Selengkapnya