TNI Bebaskan Sopir Ersa Siregar

Reporter

Editor

Kamis, 18 Desember 2003 19:17 WIB

TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Rahmatsyah, 20 tahun, sopir yang ikut disandera bersama wartawan RCTI Ersa Siregar dan Ferry Santoro ditemukan pasukan Marinir dalam sebuah penyergapan di sebuah kawasan di Aceh Timur Rabu (17/12) siang. Ia kemudian dibawa ke Lhokseumawe, Kamis (18/12) siang, untuk dipertemukan dengan kedua orang tuanya.Mengenakan baju kaos warna putih dan celana hitam, Rahmatsyah tampak lebih kurus dari sebelumnya. Namun sepintas ia tampak sehat. Selama berbulan-bulan berada dalama sanderaan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Rahmat yang merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara putra pasangan Haji Muhammad Yunus, 72, dan Hajjah Saudah, 53, mengaku diperlakukan dengan baik."Saya selalu diberi makan dan rokok. Hanya sering kali hidup berpindah-pindah. Kadang tidur di gubuk, kadang juga di hutan," katanya.Rahmat tak mampu menyembunyikan kesedihannya ketika menanti kedatangan kedua orang tuanya di ruang pertemuan Markas Komando Operasi Tentara Nasional Indonesia di Lhokseumawe. Kedua orang tuanya, atas perintah Pangkoops Brigjen TNI George Toisutta dijemput secara khusus dengan heli Bolco TNI-AD dari kampungnya di Desa Seuleusoh, Kecamaan Samalanga, Kabupaten Bireuen.Tepat pukul 16.15 WIB, Rahmatsyah bertemu dengan ayah dan ibunya. Suasana haru membalut seisi ruangan tempat petemuan tersebut berlangsung. Hajjah Saudah yang ketika itu mengenakan baju panjang dan jilbab putih sebatas dada, memeluk anaknya cukup lama. Berkali-kali sambil mendekap kuat, ia memanggil "Anakku Rahmat" disertai isak tangis.Sementara Haji Yunus tampak lebih tabah. Saat anaknya yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung keluarga mengulurkan tangannya sambil membungkuk, lelaki tua itu menyambutnya dengan tenang. Tidak terlihat ada air mata yang menetes dari kedua kelopak matanya.Rahmat bersama anggota GAM di Pantee Bayam, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, ketika anggota Marinir dari Tim F Yon Mar 6 melakukan penyergapan pada pukul 12.45 WIB Senin kemarin. Saat kontak tembak berlangsung, yang dilakukannya hanya tiarap dan merayap. "Ada sembilan orang di sana termasuk saya. Tapi mereka kemudian lari. Sedangkan saya tetap bertahan di situ karena tidak bisa lari. Saya mengangkat tangan sambil berteriak bahwa saya sopir wartawan. Saya sopir Pak Ersa Siregar RCTI,"kata Rahmat menjelaskan.Rahmat ditahan GAM ketika menjadi sopir tim liputan RCTI di Lhokseumawe yang membawa Ersa Siregar dan Ferry Santoro melakukan liputan ke kawasan Aceh Timur, 29 Juni lalu. Namun ia mengatakan sudah tidak bertemu dengan kedua kru RCTI tersebut sejak tiga bulan silam. "Saya berada di tempat terpisah. Terakhir ketemu Pak Ersa tiga bulan lalu. Saat itu kondisi beliau sehat," katanya.Pihak GAM, kata dia sengaja menempatkan mereka secara terpisah dalam jumlah yang kecil untuk menghindari terdeteksi oleh pasukan TNI. Karena itu pula, ungkapnya, sangat sulit baginya untuk berkomunikasi dengan sandera yang lain. Pangkoops TNI yang ikut menyaksikan pertemuan Rahmat dengan kedua orang tuanya di hadapan wartawan mengungkapkan rasa bangganya pada prajurit TNI yang telah berhasil mengeluarkan korban penyanderaan kelompok GAM pimpinan Ishak Daud dengan selamat. "Saya bangga pada prajurit saya karena mereka mampu mempertemukan kembali anak ini dengan ibu dan ayahnya. Inilah sesungguhnya tugas prajurit TNI di Aceh, memberikan rasa aman pada masyarakat. Dan saya minta maaf pada wartawan karena saya belum bisa mempertemukan anda semua dengan rekan anda Ersa Siregar. Tapi yakinlah, suatu hari nanti hal itu akan terwujud," ungkapnya singkat. Di lokasi penyergapan, pasukan TNI disebutkan masih terus melakukan pengembangan dan pencarian untuk menemukan Panglima GAM Wilayah Peureulak, Ishak Daud dan kelompoknya. Rahmatsyah dan kedua orang tuanya diinapkan di Wisma Lilawangsa Lhokseumawe guna menunggu pemeriksaan kesehatan. "Saya ingin periksa dulu kesehatanmu besok. Kalau kamu sehat, besok kamu langsung boleh pulang bersama orang tuamu," kata Brigjen George Toisutta kepada Rahmatsyah ketika akan meningglkan Markas Koops TNI.Rahmatsyah sendiri kepada wartawan mengaku ingin kembali berkumpul bersama keluarga besarnya dan menjalani hidup normal seperti sebelumnya. Kerinduannya untuk bertemu dengan abang, kakak, dan adiknya dikatakan sudah tak terbendung setelah hampir enam bulan hidup berpindah-pindah dalam status sebagai sandera GAM. "Saya ingin berkumpul kembali dengan ayah dan ibu juga dengan semua keluarga yang lain, dengan saudara-saudara saya," katanya dengan berkaca-kaca.Zainal Bakri - Tempo News Room

Berita terkait

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

2 menit lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

36 menit lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

39 menit lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

39 menit lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

57 menit lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

1 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

1 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

1 jam lalu

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

Taylor Swift menggemparkan tangga lagu Inggris dengan albumnya The Tortured Poets Department, mengungguli 10 lainnya dan melampaui The Beatles.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

1 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya