Malinda Dee Minta Nasabahnya Teken Blangko Kosong

Reporter

Editor

Rabu, 19 Oktober 2011 18:21 WIB

Malinda Dee. [TEMPO/Novi Kartika

TEMPO Interaktif, Jakarta -Terdakwa kasus penggelapan dana nasabah Citibank, Inong Malinda Dee ternyata kerap meminta nasabahnya memberikan tandatangan dalam blangko kosong. Permintaan itu disampaikan dua orang nasabah Citibank, N Susetyo dan Rohli, dalam kesaksiannya di persidangan untuk terdakwa Visca Lovitasari, adik kandung Melinda Dee di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober 2011.

"Saya pernah disodorkan blangko kosong oleh Malinda saat akan melakukan transfer, katanya untuk melancarkan transaksi," kata Susetyo kepada Ketua Majelis Hakim.

Dikatakan Susetyo, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2010. Susetyo yang sudah mengenal Malinda sejak tahun 1995 itu, akan melakukan transfer dari Deposito ke dalam tabungan biasa. "Lebih dari 3 blangko yang saya tandatangan dalam jangka waktu yang berbeda," katanya.

Susetyo mengaku mengetahui ada keganjilan saat diberitahu oleh pihak Citibank. Dalam catatan Citibank, ada US$ 10 ribu yang dikirim ke rekening Visca. "Transfer itu tanpa sepengetahuan saya. Saya tidak tahu siapa Visca".

Saksi lain, Rohli Pateng, juga mengaku pernah menandatangani blangko kosong yang disodorkan Malinda. Dikatakan Rohli, saat itu dia akan mentransfer uang untuk gaji pegawai yang dilakukannya setiap bulan.

"Waktu itu saya disodorkan 5 blangko kosong untuk ditandatangani. Yang isi nya Malinda," katanya.

Rohli yang menjadi nasabah Citibank sejak tahun 1995, juga merasa percaya sama Malinda karena dia merupakan perwakilan dari Citibank. "Saya juga kenal Malinda sejak 1995," ujarnya

Rohli pun baru tahu ada kejanggalan dari pihak Citibank pada Maret 2011. Saat itu, pihak Citibank menyatakan ada transfer dari rekening Rohli ke rekening atas nama Visca sebanyak US$ 30 ribu dan Rp. 500 juta. "Saya tidak kenal Visca, baru tahu hari ini," katanya.

Selain itu, kata Rohli, dia pernah mengikuti program asuransi Aska melalui Malinda, sebanyak 5 orang. Namun, kata Rohli, saat menanyakan ke Aska, ternyata ada 8 orang terdaftar atas nama dirinya. "Keluarga saya kan cuman 5 orang," kata Rohli.

Malinda terseret kasus pencucian uang karena diduga membobol rekening nasabah Citibank hingga Rp 60 miliar. Kasus ini menyeret keluarga Malinda karena duit itu diduga mengalir kepada mereka.

Keluarga Malinda yang diduga turut menerima aliran duit adalah adik iparnya Ismail Bin Janim, adik Malinda Visca Lovitasari, serta Andhika Gumilang, suami siri Malinda.

Saat ditanya Ketua Majelis Hakim,Mien Trisnawati, Visca mengaku dirinya tidak tahu apa-apa. "Saya tidak ngerti, karena tidak tahu apa-apa. Yang saya tahu ada uang transfer ke rekening saya," katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

13 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

2 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

6 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

16 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

19 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya