TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menyatakan budaya penelitian yang dilakukan para siswa di Tanah Air meningkat. “Ada peningkatan budaya meneliti,” ujarnya kepada wartawan usai membuka Gelar Poster dan Pameran Hasil Penelitian Siswa SMA di Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2011.
Hal itu terlihat dari variasi penelitian yang diajukan siswa dalam Olimpade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tahun ini. Ia mengatakan, “Hasil karya siswa peserta tidak kalah dengan mahasiswa. Itu menandakan kualitas penelitian semakin baik."
Kepala Seksi Kesiswaan Kementerian Pendidikan Suharlan juga mendukung pernyataan itu. Menurut dia, jumlah proposal penelitian tahun ini meningkat menjadi 1.300 proposal. Sedangkan tahun lalu hanya 900 proposal. “Proposal penelitian banyak dari (Pulau) Jawa dan Sulawesi,” ujar dia.
Namun Nuh mengakui pemerintah belum bermaksud menindaklanjuti hasil penelitian para siswa itu hingga ke tahap kepemilikan paten. “Penelitian di perguruan tinggi saja belum tentu dipatenkan,” kata Nuh. Yang penting, menurut dia, pelajar Indonesia semakin gemar meneliti. “Orang yang mau meneliti pasti ada rasa penasaran intelektual, itu yang harus dibangun."
Penelitian siswa mencakup bidang humaniora, sains dasar, dan sains terapan. Selain kecakapan ilmiah, melalui penelitian, siswa diharapkan belajar pula soal pendidikan karakter. Misalnya, siswa secara tidak langsung diarahkan untuk jujur dalam mengungkapkan penelitian mereka. Pameran karya penelitian siswa juga mendongkrak rasa percaya diri mereka.
Penyelenggaraan OPSI tahun ketiga ini menelan biaya hingga Rp 2 miliar. Sebanyak 25 juri dari perguruan tinggi nasional dikerahkan. Dari seluruh proposal yang masuk, mereka menyaring 10 besar untuk tiap bidang hingga diperoleh tiga pemenang.
ATMI PERTIWI
Berita terkait
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan
33 hari lalu
BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaDua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?
26 September 2023
Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.
Baca SelengkapnyaRektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang
20 Juli 2023
Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.
Baca Selengkapnya2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi
14 Juli 2023
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.
Baca SelengkapnyaFSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah
3 Juni 2023
Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.
Baca SelengkapnyaBagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad
14 April 2023
Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.
Baca SelengkapnyaPakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia
6 April 2023
Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.
Baca SelengkapnyaMWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal
6 April 2023
Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.
Baca SelengkapnyaRancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah
26 Maret 2023
Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.
Baca SelengkapnyaPakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat
22 Maret 2023
Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.
Baca Selengkapnya