Gereja Kepunton Sudah Mulai Gelar Kebaktian  

Reporter

Editor

Minggu, 2 Oktober 2011 13:51 WIB

Dua anggota polisi memeriksa tas seorang jemaat di Gereja paroki Hati Kudus Yesus Surabaya, (25/9). Pemeriksaan tersebut dilakukan menyusul pengeboman di salah satu gereja di Solo. ANTARA/Eric Ireng

TEMPO Interaktif, Surakarta - Setelah diguncang bom bunuh diri pada Minggu, 25 September lalu, Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton di Kelurahan Tegalharjo, Kecamatan Jebres, Surakarta, hari ini sudah menyelenggarakan kebaktian seperti biasanya.

Pendeta Jonathan Jap Setiawan kepada wartawan mengatakan kebaktian berjalan lancar dan tidak terpengaruh kejadian sepekan sebelumnya. “Jemaat tidak berkurang. Bahkan sekilas malah tambah banyak,” jelasnya, Minggu, 2 Oktober 2011. Jadwal kebaktian adalah pukul 06.00 pagi, 09.00 pagi, dan 17.00 sore.

Saat khotbah, dia menyampaikan kepada jemaat bahwa kejadian yang menimpa Gereja Kepunton murni kriminal dan tidak ada kaitannya dengan persoalan agama. Menurutnya, itu adalah ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebagai langkah pengamanan, pihaknya berencana menambah jumlah CCTV di sekitar gereja. Saat ini, sudah ada 14 CCTV yang terpasang. “Kami juga akan memasang alat pendeteksi logam di pintu masuk,” terangnya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya menerjunkan 400 personel untuk mengamankan 50-an gereja di Surakarta. “Tiap gereja dijaga antara 5-10 personel,” katanya ketika ditemui di Gereja Kepunton.

Khusus untuk Gereja Kepunton, pihaknya mengerahkan satu peleton pasukan atau 30 personel dengan pola pengamanan terbuka dan tertutup. Pengamanan akan dilakukan selama jadwal kebaktian dari pagi sampai sore. “Kami belum tahu pengamanan akan dilakukan sampai kapan. Mungkin sampai beberapa pekan mendatang karena saat ini situasi di Solo masih berstatus waspada,” ujarnya.

Dia juga meminta kerja sama setiap pengurus gereja agar memberitahukan kepada kepolisian jika dirasa ada orang mencurigakan yang masuk ke dalam gereja. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian serupa di Gereja Kepunton.

Salah seorang jemaat Gereja Kepunton, Liem Swie Han, 60 tahun, mengaku sebenarnya masih khawatir untuk ikut kebaktian. Apalagi saat peristiwa bom bunuh diri, dia juga ikut dalam kebaktian. “Masih ada rasa khawatir. Masih teringat suara ledakan keras bom,” katanya yang saat itu berada di lantai dua.

UKKY PRIMARTANTYO





Berita terkait

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

3 April 2021

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

Bom bunuh diri di Makassar dilakukan sebagai balas dendam setelah mentor pelaku tewas.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

1 April 2021

Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

Polisi sudah menangkap 13 orang yang dianggap terlibat dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Baca Selengkapnya

Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

28 Maret 2021

Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

Kapolri Listyo Sigit mengatakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu dilakukan kelompok JAD.

Baca Selengkapnya

Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

28 Maret 2021

Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

Bom di Gereja Katedral di Makassar terjadi pada Ahad pagi tadi. Belasan orang mengalami luka-luka.

Baca Selengkapnya

Soal Bom Makassar, Mahfud Md Bicara Kemungkinan Upaya Adu Domba

28 Maret 2021

Soal Bom Makassar, Mahfud Md Bicara Kemungkinan Upaya Adu Domba

Terlepas dari apapun motifnya, Mahfud Md mengatakan terorisme adalah kejahatan serius yang membahayakan ideologi negara, keamanan negara.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pemerintah Perintahkan TNI - Polri Perketat Keamanan di Rumah Ibadah

28 Maret 2021

Mahfud Md: Pemerintah Perintahkan TNI - Polri Perketat Keamanan di Rumah Ibadah

Mahfud Md mengatakan telah memerintahkan enam lembaga negara untuk mengusut pihak yang terlibat dalam bom di Gereja Katedral Makassar.

Baca Selengkapnya

Kata Jokowi Negara Jamin Keamanan Umat Beragama Beribadah Tanpa Rasa Takut

28 Maret 2021

Kata Jokowi Negara Jamin Keamanan Umat Beragama Beribadah Tanpa Rasa Takut

Jokowi menegaskan terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak ada kaitannya dengan agama apapun.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, BPIP: Tindakan Tidak Beradab

28 Maret 2021

Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, BPIP: Tindakan Tidak Beradab

Bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Ahad pagi tadi. Benny menilai tindakan itu tak ada kaitannya dengan agama manapun.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Aksi Teror di Makassar

28 Maret 2021

Puan Maharani Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Aksi Teror di Makassar

Puan Maharani menilai insiden tersebut membuktikan bahwa kelompok teroris masih ada dan tidak kenal waktu.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Bom di Gereja Makassar Sampai Ke Akarnya

28 Maret 2021

Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Bom di Gereja Makassar Sampai Ke Akarnya

Jokowi menegaskan terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak ada kaitannya dengan agama apapun.

Baca Selengkapnya