Ditemukan Candi Budha di Dekat Komplek Hindu

Reporter

Editor

Jumat, 23 September 2011 15:13 WIB

Mahasiswa melakukan dokumentasi pemetaan di area situs Candi Palgading di dusun Palgading, desa Sinduharjo, kecamatan Ngaglik, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (23/9). Sebanyak empat candi Buddha yang ditemukan tahun 2006 ini diperkirakan berasal dari abad ke 9 atau 10 dan tertimbun sedalam 2 meter dari permukaan tanah. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Tiga candi Budha ditemukan di dekat komplek candi Hindu di Dusun Palgading, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Candi itu berada tidak jauh dari Situs Kimpulan di kawasan kampus Universitas Islam Indonesia. "Adanya candi Budha yang berdekatan dengan komplek candi Hindu menandakan keharmonisan beragama zaman dulu," kata Wahyu Astuti, Ketua Kelompok Kerja Pemugaran Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta, Jumat, 23 September 2011.

Ketua tim ekskavasi situs Palgading itu menjelaskan, komplek candi Budha yang ditemukan itu berada di jarak tidak lebih lima kilometer dari komplek candi Hindu di situs Kimpulan. Ini menunjukkan adanya sinkretisme agama atau toleransi beragama.

Situs Palgading merupakan candi yang bercorak dan berciri khas agama Budha. Hal ini terlihat dari bentuk patung dan bebatuan yang berbentuk stupa kecil. Diperkirakan candi itu dibuat pada abad ke-9 hingga abad ke-10 Masehi.

Di situs tersebut ditemukan arca Awalokiteshwara, yaitu simbol Budhisatwa dalam penyembahan sang Budha. Saat proses ekskavasi dilakukan, ditemukan bangunan candi baru yang bersebelahan dengan candi lainnya. Selain Arca Awalokiteshwara, tim juga menemukan gerabah, namun sudah tidak utuh lagi. Pada candi di sisi utara juga terdapat stupa berukuran besar, sedangkan prasasti dalam candi belum ditemukan.

Menurut temuan tim, luas bangunan candi yang berhasil diketahui baru tiga bangunan. Candi paling selatan seluas 13,23 meter X 17 meter, candi di tengah seluas 8,6 meter X 6,35 meter, dan candi sisi utara seluas 8,85 meter X 8,85 meter.

Dijelaskan, menurut catatan penjajah Belanda, di daerah itu pada 1925 juga pernah ditemukan sebuah stupa di dalam candi. Namun, hingga saat ini, tim belum bisa menemukan lokasi stupa yang disaebut Belanda tersebut. "Temuan stupa di Palgading sangat beda dengan catatan Belanda. Stupa ini sangat besar," kata Wahyu.

Sebenarnya, situs Palgading sudah ditemukan sejak tahun 2006. Kemudian diterjunkan tim arkeolog dan saat ini memasuki tahap ekskavasi kedua. Penggalian situs tersebut masih akan berlangsung hingga akhir September ini. Selanjutnya baru akan disusun laporan lengkap oleh tim.

MUH SYAIFULLAH


Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

8 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

12 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

47 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

55 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya