TEMPO Interaktif, Jakarta - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengancam akan menolak tawaran hibah pesawat tempur F16 dari Amerika Serikat, jika dua syarat yang diajukan partai berlambang banteng moncong putih itu tak dipenuhi Kementerian Pertahanan.
Dua syarat itu adalah pesawat hibah harus bisa diperbarui sesuai rencana strategi awal minimum essential force (MEF) dan bisa di-upgrade di Indonesia sesuai dengan program nasional dalam rangka mewujudkan kemandirian sistem pertahanan sesuai Undang-undang INSTRA.
“Kalau syarat-syarat itu tidak dipenuhi, maka Fraksi PDI Perjuangan akan tetap konsisten mempertimbangkan menolak hibah,” kata Tjahjo Kumolo, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Jumat, 23 September 2011.
Sebelumnya, di depan Komisi I Bidang Pertahanan DPR, pemerintah mengaku mendapat tawaran hibah 24 pesawat F18 dari Amerika Serikat. Hal itu dilakukan untuk menambah jumlah pesawat tempur yang ada. Di sisi lain, Menteri Pertahanan juga memprogram pembelian pesawat F16 sebanyak enam buah dengan alokasi dana sebesar US$ 430 juta. Tujuannya agar pesawat tersebut memberi efek gentar dan daya tangkal yang cukup untuk menggantikan pesawat F16 yang sudah dimiliki sebelumnya.
Menurut Tjahjo, fraksinya lebih mendorong pemerintah melakukan pembelian pesawat baru atau membeli pesawat tempur jenis lain. Ia meraba-raba perbandingan harga belanja pesawat tersebut. Jika membeli pesawat tempur Sukhoi 1 skuadron (16 pesawat) dari Rusia, harganya sekitar US$ 800 juta. Indonesia, kata dia, masih memiliki plafon pinjaman State Credit dari Rusia sebesar US$ 1,1 miliar. Artinya, pesawat langsung bisa dibeli.
Sementara jika membeli pesawat tempur F16 bloc 52 dari Amerika Serikat, pemerintah Indonesia masih memiliki alokasi anggaran 2012-2014 sebesar US$ 1 miliar.
MUHAMMAD TAUFIK
Berita terkait
75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan
4 hari lalu
Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.
Baca SelengkapnyaTertahan 1,4 Tahun, Bea Cukai Serahkan Keyboard Braile Hibah dari Korea Selatan
6 hari lalu
Keyboard braile untuk SLB tersebut tertahan karena disebut tidak ada pemberitahuan barang hibah ke Bea Cukai.
Baca SelengkapnyaMelihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI
9 hari lalu
Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih
Baca SelengkapnyaKementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah
10 hari lalu
Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah
Baca SelengkapnyaDewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN
11 hari lalu
DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas
16 hari lalu
Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaTemui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan
17 hari lalu
Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.
Baca SelengkapnyaPT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU
27 hari lalu
Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaEstafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos
31 hari lalu
Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.
Baca SelengkapnyaAkhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan
33 hari lalu
Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.
Baca Selengkapnya