Gara-gara Tekanan Hidup, Warga Kediri Alami Stres

Reporter

Editor

Jumat, 23 September 2011 10:05 WIB

Ilustrasi

TEMPO Interaktif, Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri mendirikan puskesmas khusus untuk penderita gangguan jiwa. Faktor kemiskinan diduga memicu banyaknya warga yang menderita stres.

Kepala Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Ernawan mengatakan, para penderita gangguan kejiwaan ini rata-rata kelompok usia produktif antara 15–44 tahun. Mereka tersebar di 37 kecamatan dengan penanganan medis yang terbatas. "Tak ada sarana khusus untuk merawat mereka," kata Ernawan, Jumat, 23 September 2011.

Dari laporan yang diterima Ernawan, para penderita gangguan jiwa itu mengalami tekanan hidup yang besar. Di antaranya adalah pencarian jati diri hingga beban ekonomi yang semakin berat. Karena itu, kondisi psikologis mereka berbeda, mulai dari stres ringan yang menyebabkan gangguan pada fungsi organ (neurotik), gangguan kepribadian (psikotik), hingga kelainan susunan saraf.

Ernawan mengingatkan, gangguan kejiwaan ini menjadi ancaman serius karena para penderita tak merasakan gejalanya. Jika tidak disadari dan tidak segera ditangani, akan memicu terjadinya skizofrenia atau gangguan kejiwaan yang parah. Pada tahap ini, pasien sudah tidak bisa lagi membedakan kenyataan dan khayalan. “Pusing dan sakit lambung akibat stress sudah termasuk gejala gangguan kejiwaan,” katanya.

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, jumlah penderita gangguan jiwa di Kabupaten Kediri mencapai 619 orang. Sebagian besar pasien mengeluh beban ekonomi yang berat sebagai pemicunya. Rata-rata hal ini terjadi pada masyarakat pinggiran dengan latar belakang pendidikan dan agama yang rendah. Disusul kemudian dengan pasangan yang tak memiliki keturunan serta persoalan lainnya.

Namun, penanganan medis kepada mereka tak berjalan optimal. Minimnya prasarana perawatan untuk kejiwaan membuat masyarakat mengabaikan penyakit ini. Beberapa penderita bahkan dipasung atau dirantai hingga memperburuk keadaan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan mendirikan puskesmas unggulan yang menyediakan tenaga khusus kejiwaan. Mereka akan menangani penderita dengan metode tertentu sesuai keahlian.

Untuk pasien penderita stres ringan, cukup didengar keluhannya sebagai teman curhat. Sedangkan gangguan yang lebih berat diperlukan dukungan obat dan perlakuan khusus. Jika kondisi pasien sangat parah, petugas puskesmas akan merujuk ke rumah sakit jiwa. "Puskesmas unggul ini baru ada di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten," kata Ernawan.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Kediri mengumumkan 3.400 warganya mengalami gangguan jiwa. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adzima mengatakan, angka tersebut merupakan temuan petugas kesehatan di puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri dalam kurun waktu 2010. ”Kami bahkan mengusulkan dibangun rumah sakit jiwa di Kediri," kata Fauzan.

HARI TRI WASONO




Berita terkait

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

2 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

21 Desember 2023

Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan teknis keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2024, khususnya pemilih yang ODGJ.

Baca Selengkapnya