TEMPO Interaktif, Surabaya - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur akan menggelar pengajian secara rutin di seluruh lokalisasi yang ada. Pengajian akan dilakukan dengan melibatkan MUI kota/kabupaten, sehingga bisa dilakukan serentak di seluruh lokalisasi yang ada di Jawa Timur.
"Semua dai yang dimiliki MUI hingga tingkat kecamatan kami berdayakan, sehingga bisa bergiliran berikan pemahaman agama kepada pekerja di lokalisasi," kata Ketua MUI Jawa Timur Abdussomad Bukhori, Senin, 19 September 2011. Para dai yang akan melakukan pengajian juga telah ditunjuk dan tergabung dalam Ikatan Dai Area Lokalisasi (Idial).
Pengajian sendiri akan digelar secara rutin sejak pertengahan September ini. Materi pengajian akan diperbanyak menyangkut masalah-masalah azab dan siksa kubur serta sanksi bagi mereka yang lalai tidak menjalankan syariat agama. "Tujuan kami membuat mereka bertobat, materi yang pas ya yang serem-serem semisal siksa kubur dan siksa akhirat," ujar Abdussomad.
Pengajian secara rutin ini sebenarnya telah digelar sejak tahun lalu. Hanya, saat itu fokus MUI hanya untuk para pekerja di lokalisasi Bangunsari Surabaya. Bangunsari sendiri memang dijadikan percontohan metode penutupan lokalisasi secara perlahan. Sejak pengajian rutin selama setahun ini dari 232 pekerja seks komersial (PSK) di Bangunsari telah ada 35 orang yang bertobat.
Khusus di Bangunsari ini, MUI pada Ramadan lalu juga menggelar pondok Ramadan dengan memberikan pelatihan salat dan mengaji bagi seluruh warga lokalisasi. Setelah Lebaran kemarin, mereka yang telah bertobat lantas diberikan uang saku sebesar Rp 3 juta untuk kembali menjalani hidup normal di kampung halaman mereka.
Kepala Dinas Sosial Musthofa Chamal Basya menegaskan, apa yang dilakukan MUI merupakan bagian dari program bersama untuk menutup secara total seluruh lokalisasi yang ada di Jawa Timur paling lambat pada 2016.
"Selain memberikan bekal keagamaan, kami juga melakukan pelatihan kerja bagi mereka," kata Musthofa. Tak hanya itu, penutupan lokalisasi dilakukan juga dengan menerbitkan larangan penambahan PSK baru bagi seluruh lokalisasi yang ada.
Pelatihan kerja yang dilakukan misalnya dengan memberikan keterampilan menjahit, membatik, dan membuat kue atau jajanan. Pelatihan dilakukan dengan melibatkan seluruh ibu-ibu PKK yang ada di sekitar lokalisasi tersebut.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen
20 Mei 2017
Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaUbah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk
19 Mei 2017
Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.
Baca SelengkapnyaKisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat
4 Maret 2017
Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.
Baca SelengkapnyaMas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan
4 Maret 2017
Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaLokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas
23 Februari 2017
Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBalikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur
17 Februari 2017
Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.
Baca SelengkapnyaPolisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir
10 Desember 2016
Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaLokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing
10 Desember 2016
Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.
Baca SelengkapnyaEks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa
5 Desember 2016
Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.
Baca SelengkapnyaAkan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa
21 November 2016
Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.
Baca Selengkapnya